Custom Search

Friday, September 26, 2008

Akses Ke Alam Jin Dan Syetan

Suatu malam, seorang teman dekat menelpon saya. Dia ingin bertamu ke rumah saya saat itu juga. Dia mau ajak seorang temannya.
Teman saya yang satu ini sangat kritis dan sangat tertarik dengan pengetahuan yang berkaitan dengan agama dan dimensi lain dari alam ini. Dia banyak tanya dan kadang-kadang berdiskusi tentang alam jin dan syetan dengan saya. Tapi dia belum pernah puas karena tidak bisa lihat sendiri alam jin dan syetan. Sama dengan sejumlah orang yang datang pada saya ingin melihat alam jin dan syetan, tetapi tidak bisa sama sekali. Kebanyakan yang bisa lihat alam jin dan syetan adalah mereka yang menderita sakit non medis, artinya penyakitnya disebabkan oleh ulah jin dan syetan, termasuk sihir dan santet.
Rupanya teman saya ini mengajak temannya yang baru saja ketemu dan bertamu ke rumahnya. Temannya ini bisa mengakses dan masuk ke alam jin dan syetan. Teman saya kelihatan senang karena rasa penasaran tentang alam jin dan syetan bisa segera terobati.
Orang ini bercerita bahwa dia diajari oleh ustadznya, bagaimana cara masuk ke alam jin dan syetan. Sejumlah kalimat dan rapalan yang harus diamalkan terus menerus setiap hari diajarkan. Satu tahun lebih dia dengan tekun dan sabar mengamalkan apa yang dijarkan oleh ustadznya. Akhirnya dia bisa akses ke alam jin dan syetan.
Duduk di depan saya di rumah saya, disaksikan oleh teman saya tadi, orang tersebut komat kamit beberapa menit saat dia hendak mengakses alam jin dan syetan. Kemudian dia menyatakan telah melihat alam jin dan syetan. Saya tanya apa yang dilihatnya, dia jawab, jin temannya yang biasa ketemu dia. Jin tersebut tersebut punya kedudukan tinggi di suatu kerajaan jin. Saya tanya lagi, apakah dia sudah pernah lihat raja dari kerajaan tersebut, dia katakan belum. Begitu saya tawarkan apakah dia ingin melihat rajanya, diapun langsung mengatakan mau. Kemudian saya panggil rajanya untuk datang menemui dia dan berkenalan dengan dia. Orang ini melihat Rajanya datang, memberi hormat kepada saya, kemudian menemuinya. Saya katakan pada orang ini, “silahkan tanya dan ngobrol sendiri dengan Raja tersebut, Insyaallah dia tidak akan berani bohong atau mengganggu serta memperdaya anda di depan saya, selama anda tidak melanggar apa yang telah saya tetapkan dalam urusan dengan mereka, selama anda tidak bertindak sendiri, dalam arti segala sesuatu yang anda lakukan di alam itu harus minta ijin dulu pada saya, karena saat ini anda berada dibawah tanggung-jawab saya “. Orang inipun tidak berani melanggar karena tahu persis, betapa sakit dan perihnya kalau dihajar di alam jin dan syetan, dan tidak bisa dibuat main-main. Dia pernah bertarung di alam jin dan syetan, melawan satu jin saja sangat sulit dan sangat menyakitkan. Dia tidak mau hal itu terulang.
Sayapun minta dia mengecek apa benar yang datang itu raja dari teman jinnya. Dia membenarkan karena teman jinnya sujud padanya dan mengiyakan.
Orang ini memandang saya penuh keheranan. Dia bingung, saya tidak mengucapkan apa-apa atau komat-kamit seperti dia, langsung bisa memanggil raja dari salah satu kerajaan jin. Istilah dia, saya tidak pakai password seperti dia, saya langsung enter.
Kemudian saya tantang dia, mau lihat apa lagi di alam jin dan syetan, kerajaan atau mau ketemu tokoh mana saja yang dia mau. Dia senang melihat kerajaan-kerajaan jin dan syetan yang ingin dia lihat, serta tokoh-tokoh yang yang ingin dia ketemu dengan jaminan bahwa dia tidak akan diganggu selama dia berada dibawah tanggung jawab saya.
Tapi teman dekat saya yang penuh antusias mengikuti peristiwa ini, tidak pernah bertanya apapun pada saya atau pada temannya yang sedang melihat alam jin dan syetan. Dia hanya minta saya untuk bisa menghadirkan dihadapan temannya, tokoh yang sangat terkenal di komunitas dia. Sayapun memenuhinya, tetapi temannya tidak sanggup melihat tokoh tersebut karena diliputi oleh cahaya yang terang benderang.
Dalam penjelejahan di alam jin dan syetan, seseorang yang berada di level bawah tidak mungkin bisa atau mampu melihat kerajaan atau tokoh yang berada di level lebih atas dalam hirarki alam jin dan syetan.
Misalnya si A bisa melihat kerajaan Nyi Roro Kidul yang berada di dasar laut selatan, tidak akan bisa melihat kerajaan atau tokoh yang berada dilevel lebih atas dari itu. Saya sebenarnya bisa memaksa mereka untuk menampakkan diri kepada seseorang yang bisa melihat alam jin dan syetan, tetapi orang tersebut tidak akan sanggup melihatnya karena dia akan merasakan sakit kepala yang luar biasa, terasa seperti kepalanya mau pecah.
Pada akhir pertemuan dengan tamu saya tadi, dengan gampangnya menyatakan bahwa dia akan membawa nama saya kalau menemui kesulitan dengan jin dan syetan. Saya tegaskan, itu tidak ada gunanya, karena segala sesuatu yang dia lakukan yang berkaitan dengan jin dan syetan adalah tanggung jawab dia sendiri. Tetapi kalau dia melakukan segala sesuatu atas sepengetahuan saya dan atas jaminan saya tentunya, maka berarti dia berada di jalur saya sehingga setiap gangguan dan kesulitan yang dia temui dari jin dan syetan akan melibatkan saya.
Saya tidak mungkin segampang itu memberi jaminan semacam itu kepada seseorang yang berada jauh dihadapan saya, meskipun itu anak kandung saya sendiri. Resikonya bagi saya terlalu berat karena berada diluar jangkauan pengawasan saya. Kalau yang dijamin bertindak salah, tentu akan sangat fatal bagi saya.

September 2008.

CATATAN :
Saya telah membahas secara mendalam dan detail tentang syetan, jin dan Iblis, seperti apa mereka, bagaimana kehidupan mereka dan dimana mereka hidup, bagaimana interaksinya dengan setiap diri anak manusia yang mengakibatkan berbagai masalah bagi setiap anak manusia.
Saya juga membahas secara mendalam dan detail tentang jiwa setiap anak manusia, apa yang dimaksudkan dengan jiwa manusia, dimana keberadaan mereka, perannya yang sentral bagi setiap diri anak manusia, persoalan yang dialami oleh anak manusia ketika jiwanya error terutama kaitannya dengan penyakit nonmedis atau medis, apa yang membuatnya error dan bagaimana cara atau upaya memperbaikinya dalam arti penyembuhannya.
Semuanya saya bahas menggunakan fakta empiris yang saya peroleh selama menggeluti penyakit nonmedis 30 tahun lebih.
Untuk informasi tentang kedua buku tersebut silahkan klik ini
BUKU TERAPI ALIF

TOP SELLING BUKU TERAPI ALIF

Monday, September 15, 2008

Menjelajah Alam Jin Dan Syetan Bagian 8

JH Alifulhaq

Bagi sebahagian masyarakat yang mendiami pulau Jawa, Nyi Roro Kidul adalah tokoh yang sangat dihormati dan ditakuti disamping tokoh yang dijadikan penolong, meskipun mereka tahu bahwa dia itu Ratu dari Kerajaan Syetan di laut Selatan pulau Jawa.

Kalangan dukun, paranormal dan mereka yang terlibat praktek mistik kebanyakan meminta bantuan Ratu ini.

Awal-awal saya mengobati orang saya sering bersama si sakit keluar-masuk istananya yang berada di dasar laut itu, bukan karena ingin kesana, tetapi proses pengobatan si sakit membawa saya kesana, karena penyakit yang diderita si sakit melibatkan Nyi Roro Kidul dan kerajaannya.

Kebanyakan penyelesaian akhir penyakit seseorang secara tuntas, disana tempatnya. Penyelesaiaan ini secara baik-baik atau bertempur. Saya selalu tawarkan pada Ratu dan kerajaannya agar mundur secara baik-baik, kalau tidak, artinya harus bertarung.

Ratu ini, namanya saja syetan, biar dia sepakat mundur secara baik-baik, nanti suatu waktu pasti akan menikam dari belakang dengan segala tipu muslihatnya yang canggih-canggih.

Orang-orang yang dipenjara dan disiksa di istana Nyi Roro Kidul

Pada artikel Menjelajah Alam Jin Dan Syetan ( bagian 6 ), saya paparkan, di istana Nyi Roro Kidul ada orang-orang yang dipenjara dan disiksa.

Setelah saya teliti, mereka itu adalah jiwa-jiwa orang yang kena santet dan sihir, karena dukun yang menyantet minta bantuan Nyi Roro Kidul. Ada juga jiwa orang-orang yang ingkar janji pada Nyi Roro Kidul. Misalnya seseorang yang telah minta tolong pada Ratu ini, tetapi orang tersebut tidak menunaikan persyaratan yang harus dipenuhinya. Pengingkaran baik sengaja maupun tidak sengaja, jiwanya akan disiksa disini.

Jiwa-jiwa yang disiksa dan dipenjara ini milik orang-orang yang masih hidup. Pemilik jiwa yang tersiksa ini bisanya sangat menderita. Penyakitnya berat dan sulit diobati, kecuali Allah menolongnya.

Setelah yang bersangkutan meninggal, jiwa yang disiksa dan dipenjara ini jadi milik Nyi Roro Kidul, biasanya dijadikan anggota balatentara atau hamba sahaya, tergantung kualitasnya.

Ada juga jiwa orang yang masih hidup menjadi pembantu Nyi Roro Kidul, baik sadar maupun tidak sadar. Kebanyakan orang-orang seperti ini punya ikatan yang kuat dengan Nyi Roro Kidul yang dibentuk lewat mantera-mantera, ritual-ritual tertentu yang intinya minta bantuan dan minta tolong Nyi Roro Kidul.

Mereka yang tinggi ilmu mistik atau punya kekuatan mistik yang baik dan telah menjalin ikatan yang akrab dengan Nyi Roro Kidul bisanya jiwa mereka menjadi andalan penting bagi kekuatan kerajaan syetan ini, baik selama yang bersangkutan masih hidup maupun sudah mati.

Jiwa orang-orang yang masih hidup ini dilibatkan dalam pertempuran dengan kerajaan jin atau kerajaan syetan lainnya atau dengan tokoh-tokoh kuat dikalangan manusia dan jin.
Yang bersangkutan ada yang tahu atau sadar dan ada pula yang tidak tahu dan tidak sadar dilibatkan, tetapi biasanaya mereka kesakitan kalau kalah bertarung, bisa sampai mati jadi tumbal Nyi Roro Kidul.

CATATAN :
Saya telah membahas secara mendalam dan detail tentang syetan, jin dan Iblis, seperti apa mereka, bagaimana kehidupan mereka dan dimana mereka hidup, bagaimana interaksinya dengan setiap diri anak manusia yang mengakibatkan berbagai masalah bagi setiap anak manusia.
Saya juga membahas secara mendalam dan detail tentang jiwa setiap anak manusia, apa yang dimaksudkan dengan jiwa manusia, dimana keberadaan mereka, perannya yang sentral bagi setiap diri anak manusia, persoalan yang dialami oleh anak manusia ketika jiwanya error terutama kaitannya dengan penyakit nonmedis atau medis, apa yang membuatnya error dan bagaimana cara atau upaya memperbaikinya dalam arti penyembuhannya.
Semuanya saya bahas menggunakan fakta empiris yang saya peroleh selama menggeluti penyakit nonmedis 30 tahun lebih.
Untuk informasi tentang kedua buku tersebut silahkan klik ini
BUKU TERAPI ALIF

TOP SELLING BUKU TERAPI ALIF

Menjelajah Alam Jin Dan Syetan Bagian 7

JH Alifulhaq
Beberapa bulan setelah saya mengobati si gadis, orang dari mana-mana berdatangan ke tempat saya minta tolong untuk diobati. Adakalanya mereka antri sampai pagi menunggu giliran. Dari sekian banyak kasus yang saya tangani, saya sering berhadapan dengan beberapa tokoh di alam itu.

Dua Kiyai dari daerah B
Setelah pertarungan melawan syetan si dukun dan sekutu-sekutunya bisa diselesaikan, biasanya akan muncul baking terkuat dukun di babak akhir pertarungan.

Yang sering saya temui pada babak akhir pertarungan dengan dukun daerah B adalah dua orang kiyai guru dan murid, serta Nyi Roro Kidul. Kedua kiyai ini cukup tangguh.

Pernah dalam suatu acara keluarga, saya ketemu orang-orang dari daerah B. Waktu itu saya penasaran, ingin tahu apa benar dua kiyai itu manusia dari daerah B atau jin. Kalau memang keduanya manusia, apakah masih hidup atau sudah mati.

Saya ajak ngobrol salah seorang diantara mereka, saya tanyakan tentang kedua kiyai tersebut. Ciri keduanya saya jelaskan seperti yang sering terlihat oleh penderita sakit yang saya obati di alam jin dan syetan.
Malah dia seperti mau salah paham, dianggapnya saya mau menguji dia dengan anggapan bahwa saya pernah bertemu muka dengan kedua kiyai tersebut, karena cirri-ciri dan gambaran yang saya berikan sangat cocok dan dia kenal dengan kedua kiyai tersebut. Setelah saya jelaskan bahwa saya tahu keduanya di alam jin dan syetan, dia makin heran.

Menurut dia, kedua kiyai itu jarang muncul di depan publik. Kalaupun muncul, hanya di kalangan terbatas pada acara semacam ritual agama sekali atau dua kali setahun. Dan dia mengakui kedua kiyai itu punya kehebatan, tetapi jarang diketahui masyarakat umum.

Setelah sekian lama saya sering menjumpai kasus serupa, akhirnya saya paham kenapa syetan dua kiyai ini sering muncul. Rupanya dukun dari daerah B itu banyak mengamalkan apa yang diajarkan oleh kedua kiyai ini untuk pagar pelindung diri mereka

CATATAN :
Saya telah membahas secara mendalam dan detail tentang syetan, jin dan Iblis, seperti apa mereka, bagaimana kehidupan mereka dan dimana mereka hidup, bagaimana interaksinya dengan setiap diri anak manusia yang mengakibatkan berbagai masalah bagi setiap anak manusia.
Saya juga membahas secara mendalam dan detail tentang jiwa setiap anak manusia, apa yang dimaksudkan dengan jiwa manusia, dimana keberadaan mereka, perannya yang sentral bagi setiap diri anak manusia, persoalan yang dialami oleh anak manusia ketika jiwanya error terutama kaitannya dengan penyakit nonmedis atau medis, apa yang membuatnya error dan bagaimana cara atau upaya memperbaikinya dalam arti penyembuhannya.
Semuanya saya bahas menggunakan fakta empiris yang saya peroleh selama menggeluti penyakit nonmedis 30 tahun lebih.
Untuk informasi tentang kedua buku tersebut silahkan klik ini
BUKU TERAPI ALIF

TOP SELLING BUKU TERAPI ALIF

Menjelajah Alam Jin Dan Syetan Bagian 6

Setelah selesai mengobati si gadis, saya tidak lagi berurusan dengan pengobatan sampai beberapa bulan setelah itu karena saya banyak kesibukan. Tetapi keberhasilan mengobati si gadis tersebar dari mulut ke mulut, orang-orangpun mulai berdatangan setelah waktu saya agak longgar minta tolong diobati penyakitnya, malah ada yang dari jauh-jauh. Pernah juga waktu itu ada yang ngantri sampai pagi.
Menjelajah alam jin dan syetan awalnya tidak sengaja seperti pernah saya tulis, saya sendiri tidak paham kenapa si sakit bisa melihat alam itu dan menjelajahnya dengan kawalan saya. Belakangan baru saya tahu bahwa hal itu berkaitan sangat erat dengan pengobatan yang bersangkutan.

Syetan-syetan yang mengganggu harus ditundukkan dengan cara apapun agar tidak bisa mengganggu lagi.
Lewat penglihatan si sakit, Allah Taala mengajarkan saya banyak hal tentang alam jin dan syetan, terutama yang berkaitan langsung dengan pengobatan. Lewat media ini saya juga jadi tahu cara kerja sihir dan santet sebenarnya. Tipuan-tipuan dan trik-trik yang hebat di alam itupun saya jadi tahu lika-likunya.

Tipuan-tipuan yang telah banyak menjerumuskan orang-orang shaleh sejak jaman dulu sebelum Rasulullah diutus sampai sesudahnya, juga saya tahu dan paham cara jin dan syetan melakukannya.

Kadang-kadang orang sakit yang mau sembuh yang bisa melihat alam jin dan syetan, mereka minta piknik menjelajah alam itu yang penuh pesona dengan daya pukau yang sangat kuat tapi kaya tipu muslihat. Saya bolehkan dan selalu dalam pengawasan saya, asal jangan sampai ngeluyur sesuka sendiri dan memberitahu hendak kemana dan mau melihat apa. Apakah kerajaan yang ada di langit, di gunung, di laut, dasar laut atau dibawah permukaan bumi. Apa yang dia lihat, yang dia rasakan dan dia lakukan harus beri tahu saya semuanya secara detail. Kalau tidak, dia bisa masuk perangkap tipuan ataupun diculik walaupun akhirnya bisa diatasi akan tetapi butuh waktu dan tenaga.
Kebanyakan mereka yang sudah sembuh total tidak bisa melihat lagi alam itu.

Tidak sengaja bertandang ke istana Nyi Roro Kidul Di Dasar Laut.
Seorang teman datang minta tolong pada saya untuk mengobati penyakitnya. Keluhannya macam-macam dainataranya sakit pinggang yang sudah bertahun-tahun.
Setelah diterapi, dia bisa lihat alam jin dan syetan, dia lihat sendiri apa penyebab penyakitnya. Rupanya dia disantet oleh bekas isteri yang telah diceraikannya dengan bantuan sejumlah dukun.

Di alam itu dia melihat saya bertarung menyelesaikan satu-satu dukun yang terlibat dalam urusannya, sampai terakhir bertarung di gua pinggir pantai, bawahnya air laut, di langit-langitnya batu cadas. Disitu pelarian terakhir syetan yang berwujud kalong setelah kejar-kejaran dimana-mana. Satu pemimpinnya diantara begitu banyak kalong. Setelah pemimpinnya dihajar habis, yang lainpun hancur dan hilang.

Setelah kalong ini diselesaikan teman yang sakit ini melihat dirinya dan saya berada di suatu pantai berpasir. Disitu ada rumah dari papan. Saya ajak dia memeriksa rumah itu dan masuk, pasti ada kaitannya dengan penyakit dia.

Di tengah rumah itu ada tangga ke bawah. Tiba-tiba disitu ada tiga wanita cantik, satu pakai semacam mahkota, dua lainnya tidak. Begitu ditanya siapa mereka, yang bermahkota hanya menunjuk suatu arah, kemudian kelihatan oleh teman saya ini ombak laut yang tinggi bergulung-gulung. Belakangan baru saya tahu bahwa itu lambang bagi Nyi Roro Kidul dan kerajaannya, siapapun yang melihat lambang itu baik di dalam mimpi, waktu sadar atau terbayang dibenaknya, itu menunjukkan yang bersangkutan ada urusan dengan Nyi Roro Kidul.

Waktu itu saya bingung, tanya-jawab dengan mereka membuat saya tambah bingung. Kata si teman ini yang bermahkota itu memberi tahu namanya ( lupa saya karena sudah lama ), tetapi tidak memberi tahu apa maksud kemunculan mereka, apa arti laut yang bergelombang tadi, tidak juga diberitahu.

Akhirnya dia mengajak kami turun tangga cukup lama, beberapa putaran kebawah. Di ujung tangga paling bawah adalah dasar laut. Kami diajak berjalan melewati semacam terowongan dari kaca yang memanjang diatas dasar laut.

Saya tidak tahu karena tidak bisa melihat, rupanya tiga wanita tadi menunggu kami yang berlambat-lambat. Teman saya yang bisa lihat ini sebentar-sebentar berhenti untuk memandang penuh kekaguman pada berbagai macam mahluk yang hidup di dasar laut.

Terowongan itu cukup panjang, agak lama kami menempuhnya. Dari terowongan itu teman saya melihat istana yang sangat megah dengan atap berbentuk kubah.

Sampai di ujung terowongan, petugas membukakan pintu buat kami. Setelah melewati beberapa pintu yang semuanya di jaga, semua wanita penjaganya, kami sampai di ruang aula yang luas. Disitu sudah menunggu seorang wanita cantik, anggun, menawan dan berwibawa. Tiga wanita yang mengantar kami sujud memberi hormat pada wanita tadi, kami disambut oleh dia.

Dari gambaran yang diceritakan teman saya yang melihat, saya menduga-duga, siapa wanita ini.

Saya tanya siapa dia, namanya disebut, saya tidak ingat lagi, yang saya ingat nama panggilan yang sangat terkenal itu, Nyi Roro Kidul. Saya kaget dan penasaran, tidak disangka dan tidak direncanakan kami sampai di tempat yang begitu terkenal di kalangan masyarakat Indonesia, terutama yang mendiami pulau Jawa.

Saya ditawarkan mau langsung ke singgasana atau mau lihat-lihat istana dulu. Saya bilang lihat-lihat dulu.

Keluar dari ruang aula itu kami diajak ke suatu taman yang isinya tumbuhan laut yang indah-indah terkumpul semua disitu. Tidak habis-habisnya teman saya mengungkapkan kekagumannya.

Habis dari situ kami diajak ke taman yang isinya binatang laut yang indah dan menarik, semua dihimpun disitu. Saya sudah tidak ingat lagi apa komentar teman saya waktu itu.

Setelah itu kami diajak ke taman yang isinya mutiara semuanya. Segala bentuk, ukuran dan warna semua ada disitu dan banyak sekali, masih dalam cangkangnya ( kulitnya ). Teman saya sangat takjub dan ngiler melihat harta kekayaan yang melimpah itu, kemudian bilang pada saya setengah berbisik : “: Boleh nggak minta satu biji saja”. Saya langsung jawab dengan tegas : “ Jangan macam-macam “. Diapun tidak berani lagi minta macam-macam.

Dari situ kami dibawa ke ruang penjara dan ruang penyiksaan. Teman saya melihat banyak sekali orang yang dipenjara dan disiksa disitu laki-laki dan perempuan. Saya tidak mau banyak tanya, takut salah dan menimbulkan persoalan karena saya belum begitu mengerti seluk-beluk alam jinh dan syetan. Lama setelah itu baru saya tahu, siapa-siapa yang disiksa dan dipenjara disitu.

Kemudian kami diajak ke ruangan yang isinya permata-permata berupa mata manusia, banyak sekali. Setelah itu pindah lagi ke ruangan lain juga berisi permata dari batu-batu yang indah-indah dan mahal dengan macam bentuk dan warna. Teman saya eterus saja takjub dan ngiler, tetapi tidak berani lagi minta.

Selanjutnya kami diajak ke kamar tidur pribadi si Nyai yang sangat indah. Ruang riasnyapun di tunjukkan.

Terakhir kami diajak ke ruang semedi tempat dia bersemedi. Di ruang itu ada semacam kaca cermin, dari situ kita bisa lihat keadaan di segala penjuru, dimanapun tempat itu. Teman saya sempat mencobanya.

Setelah itu kami diaajak ke ruang tempat singgasananya dia. Nyi Roro Kidul mempersilahkan kami duduk di kursi semacam singgasana juga disamping singgasana dia. Letak singgasana itu agak tinggi, tampaknya semua penghuni istana, perempuan semuanya kumpul disitu duduk bersimpuh dihadapan kami.

Diatas meja di depan kami sudah tersedia buah-buahan seperti apel dan anggur, disamping minuman di gelas.
Teman saya tiba-tiba saja mau minum air diatas meja itu karena dia merasa haus luar biasa. Kalau tidak diizinkan rasanya dia akan mati kehausan. Mulanya saya takut juga, takut terjadi apa-apa dengan dia karena saya buta sama sekali tentang tempat itu. Saya kasihan, saya izinkan. Diapun merasa terobati hausnya, kemudian minta makan buah yang diatas meja. Saya bilang padanya, makan saja apel, satu biji saja.
Dia menikmati apel itu, menurut pengakuannya waktu itu lebih enak dari apel biasa yang kita makan.
Saya segan tanya-tanya kenapa kami sampai kesitu, apa artinya semua itu. Belakangan baru saya paham, sakitnya teman saya ada andil yang sangat dominan dari Nyi Roro Kidul yang mendukung dukun-dukun yang saya hajar sebelumnya. Rupanya kunjungan kami kesitu, tanpa kami ketahui sebenarnya untuk melepas penyakit teman saya itu.

Teman itu bisik-bisik pada saya, dia lihat Nyi Roro Kidul seperti jatuh cinta pada saya.

Saya langsung tegaskan pada dia, jangan macam-macam dan jangan bikin persoalan, sangat berbahaya akibatnya.

Saya pamit, kemudian diantar oleh Nyi Roro Kidul ke pintu keluar istana, tetapi bukan pintu tempat kami masuk. Pintu keluar itu langsung menuju permukaan laut dekat pantai. Kamipun pulang, teman saya sembuh sejak saat itu.

Pada kesempatan lain dengan pelihat lainnya, saya sempat diajak di istana dia yang lain, jauh dari situ tersembunyi jauh di dasar samudera yang dalam. Menurut pengakuan Nyi Roro Kidul, istana itu berada di samudera Pasifik.

Istananya tidak besar, tetapi sangat indah. Yang menonjol disitu kamar tidur yang indah dan kolam tempat mandi di tengah taman yang indah. Di kolam ada air mancurnya.

Menurut pengakuan Nyi Roro Kidul waktu itu, dia selalu sendiri datang kesitu kalau ingin menyendiri, tidak ada yang tahu tempat itu dan tidak pernah mengajak siapapun. Hanya kami yang diajak kesitu.

Awalnya tidak pertengkaran antara saya dengan Nyi Roro Kidul hubungan dengan saya baik-baik saja dalam arti tidak ada permusuhan dan ketegangan diantara kami. Rupanya urusan santet-santet menyantet, jimat, susuk dan semacamnya hampir selalu melibatkan dia. Setiap saya mengobati orang sakit, seringkali akhirnya berhadapan dengan dia karena dia kuncinya. Saya minta baik-baik pada dia agar menyingkir dari kasus yang tengah saya tangani, dia mengiyakan dan mau mengalah. Tetapi rupanya dia sering menipu saya, menusuk dari belakang. Katanya sudah melepaskan penyakit yang diderita oleh orang yang saya tolong, tetapi di kesempatan lain dibelakang saya, dia masukkan lagi penyakit itu. Saya marah dibohongi seperti itu, dia juga tidak mau kalah membela kepentingannya sendiri. Akhirnya saya sering bertarung dengan dia, menghajar dia habis-habisan. Kadang-kadang dia menangis minta maaf atau bersujud tetapi lain kali diulangi lagi menusuk dari belakang. Meskipun dia tahu bahwa dia pasti kalah melawan saya, tetapi tetap saja tidak pernah kapok, sama seperti syetan lainnya. Begitulah mereka, jangan gampang percaya

CATATAN :
Saya telah membahas secara mendalam dan detail tentang syetan, jin dan Iblis, seperti apa mereka, bagaimana kehidupan mereka dan dimana mereka hidup, bagaimana interaksinya dengan setiap diri anak manusia yang mengakibatkan berbagai masalah bagi setiap anak manusia.
Saya juga membahas secara mendalam dan detail tentang jiwa setiap anak manusia, apa yang dimaksudkan dengan jiwa manusia, dimana keberadaan mereka, perannya yang sentral bagi setiap diri anak manusia, persoalan yang dialami oleh anak manusia ketika jiwanya error terutama kaitannya dengan penyakit nonmedis atau medis, apa yang membuatnya error dan bagaimana cara atau upaya memperbaikinya dalam arti penyembuhannya.
Semuanya saya bahas menggunakan fakta empiris yang saya peroleh selama menggeluti penyakit nonmedis 30 tahun lebih.
Untuk informasi tentang kedua buku tersebut silahkan klik ini
BUKU TERAPI ALIF

TOP SELLING BUKU TERAPI ALIF

Menjelajah Alam Jin Dan Syetan Bagian 5

Saya harus kembali mengobati si gadis, keadaannya kalau kena serangan makin parah sering pingsan, kadang nafasnya tersendat sekarat. Syetan yang menyerangnya makin banyak. Muncul syetan-syetan dari dukun-dukun lain selain si Abah A dan konconya.
Saya harus menghadapi dengan sabar dan tabah tanpa sempat istirahat lagi.

Isteri pejabat tinggi kesambet
Suatu siang Omnya si gadis yang pejabat tinggi datang bersama isterinya menengok si gadis yang sakit. Menurut cerita keluarga si gadis, isteri Om nya ini merupakan kerabat dekat tokoh sufi terkenal di Jawa Barat, sehingga pagar yang dibekali oleh sufi itu untuk menjaga diri si ibu ini sangat kuat. Pagar itu untuk melindungi diri dari gangguan syetan dan jin.

Begitu sampai di rumah itu, isteri pejabat ini kentara sekali sinis pada saya yang menunggui si gadis agar tidak diserang. Hanya sebentar mereka disitu.

Isteri pejabat itu terus menasehati si gadis dengan kata-kata seperti ini : “ Ingat yang satu itu saja, jangan percaya yang lain, tidak ada yang bisa ganggu “.
Kata-kata itu diucapkan sambil melirik sinis pada saya. Sebenarnya hati saya tidak enak waktu itu, sudah menolong orang mati-matian tanpa imbalan apapun, malah dihina seperti itu. Ingin saya terbang meninggalkan tempat itu.
Saya mohon pada Allah agar diri saya diberi kesabaran dan ketabahan menghadapi cobaan itu.

Saya hanya diam saja dan menunduk waktu itu, terserah Allah.
Begitu pamit, diulangi lagi kata-kata tadi, lebih tegas lagi dengan sikap seperti menghina saya.

Begitu dia bersama suaminya keluar rumah mau pulang, baru sampai di pintu pagar, tiba-tiba isteri pejabat itu kesurupan. Dia menangis atau tertawa, tidak jelas. Kata orang dia kesambet.

Si gadis juga teriak-teriak kesakitan karena serangan mendadak. Pejabat menggotong isterinya dibantu kakaknya ( bapaknya si gadis ) ke teras rumah, sementara ibunya si gadis mengambil tikar, digelar di teras, kemudian isteri pejabat dibaringkan disitu.

Saya tetap sibuk menolong si gadis, sementara bapak si gadis dengan panik langsung pergi mencari paranormal yang pernah mengobati si gadis.

Isteri pejabat itu masih terlentang di teras sambil menangis dan tertawa yang bercampur aduk. Suaminya membisik-bisikkan sesuatu di telinganya, tidak juga membuatnya sadar.

Ibunya si gadis minta tolong saya agar isterinya pejabat itu yang ditolong dulu. Awalnya saya tidak hiraukan karena mengkhawatirkan keadaan si gadis kalau ditinggal. Saya juga tidak mau menolongnya karena dia telah merendahkan saya sebelumnya. Si gadis juga terus teriak kesakitan karena kena hajar.

Setelah kejadian itu berlangsung sekitar sepuluh menit, ibunya si gadis sambil menangis minta saya berulangkali untuk menolong isteri pejabat itu, terpaksa saya tolong juga akhirnya.

Beberapa menit kemudian setelah saya obati, si ibu itu sadar, kemudian saya minta mereka langsung pulang, jangan masuk lagi ke rumah, mereka mematuhi.

Rumah ustadzah jadi sangat menyeramkan
Setelah kejadian itu, tetangga yang biasanya ramai datang mendengarkan laporan pandangan mata jiwa si gadis tidak berani lagi datang, mungkin takut kesambet seperti isteri pejabat tadi.

Besoknya pejabat dan isterinya langsung pergi ke tokoh sufi di Jawa Barat yang cukup jauh jaraknya dari Jakarta. Mereka merasa heran, mengapa isteri pejabat itu yang punya pagar diri sangat kuat itu bisa diganggu jin dan syetan. Mereka yakin, syetan dan jin yang mengganggu si gadis sangat kuat, kalau tidak, kenapa bisa menembus pagar yang sangat kuat, begitu jalan pikiran mereka.

Saya sendiri bingung karena tidak tahu menahu urusan pagar begitu. Rumah si gadis terasa menyeramkan, kedengaran suara macam-macam terus menerus yang tidak jelas sumbernya. Rasanya juga sudah lain bila berada disitu.

Si gadis dibawa mengungsi ke rumah saya, tetapi seluruh anggota keluarga ikut ngungsi juga ke rumah saya. Tidak ada yang berani tidur di rumah mereka, termasuk bapak dan saudara laki-laki si gadis yang sudah dewasa.
Kalau ada keperluan untuk mengambil pakaian ganti misalnya, mereka masuk ke rumah siang hari, tidak berani sendirian, harus ditemani. Sebulan mereka mengungsi di rumah saya.

Saya mulai memikirkan strategi untuk menyelesaikan persoalan ini. Yang dihadapi makin banyak dan kuat-kuat.
Akhirnya saya putuskan, mendatangi mereka satu-satu di sarangnya masing-masing, tidak menunggu mereka datang menyerang.

Awalnya saya ajak si gadis mendatangi tokoh yang di gunung Semeru. Di alam itu si gadis melihat dirinya dan saya terbang kearah puncak gunung. Disitu ada semacam pondok pertapaan, didalamnya tokoh yang sadis dan menyeramkan ini sedang bersemedi. Dia kaget melihat kehadiran kami. Saya juga tidak mau basa-basi dan panjang lebar, langsung menghajarnya sampai tidak bangun-bangun dan hancur, termasuk pondoknya dimusnahkan.
Dia muncul lagi berulangkali, saya tidak beri ampun terus menghajarnya, sampai yang tersisa asapnya yang naik keatas.

Begitu juga dengan konco Abah A lainnya, saya datangi satu-satu di sarang mereka masing-masing bersama si gadis. Saya hajar seperti yang saya lakukan pada tokoh di gunung Semeru tadi.

Giliran berikutnya Abah A. Menurut si gadis, Abah A ini dukun, pernah datang ke rumah mereka sebagai peminta-peminta. Mereka sempat beri makan dan uang karena kasihan melihat kakek-kakek serenta itu mengitari komplek untuk minta-minta. Sorot mata si kakek ini sangat tajam dan menakutkan, begitu penuturan mereka yang melihatnya termasuk si gadis. Abah A yang dilihat si gadis di alam jin dan syetan adalah kakek tadi.

Tempat abah ini banyak, ada di pondok di daerah persawahan, kebun dan rumah juga ada di beberapa tempat, di gua juga ada. Saya tidak peduli, saya datangi semuanya menghancurkannya dengan tempat-tempatnya sekalian.

Setelah dihajar dengan cara seperti itu, kekuatan syetan si Abah A cs tidak begitu kuat lagi, serangannya pada si gadis tidak begitu terasa lagi.

Sementara pejabat dan isterinya sudah kembali dari tokoh sufi, lewat saudaranya mengirim air do’a di botol yang katanya langsugng dari tokoh sufi itu. Si gadis minum air itu, diusapkan juga di kepala dan dahinya.
Mulanya cukup manjur, syetan yang mengganggu si gadis teriak kepanasan kalau kena air itu. Tetapi lama-lama tidak mempan lagi.

Beberapa hari kemudian tokoh sufi itu mengirim orang untuk mengeluarkan barang sihir yang ada di rumah si gadis. Menurut orang yang melihatnya, caranya pakai bakar kemenyan segala dan didapat lagi bungkusan kain putih yang berisi silet, paku, jarum dan lain-lain, begitu cerita yang menyaksikannya. Keluarga si gadis dimintai uang cukup banyak untuk beli kambing jantan yang besar sebagai kurban.

Setelah itu keadaan si gadis tidak berubah, pekerjaan saya jadi lebih berat dengan munculnya syetan dukun dari Jakarta, Sumatera dan Bogor dengan cara dan gaya masing-masing. Mereka ini sangat sulit dikalahkan.

Saya terus berdo’a dan minta petunjuk. Kalau sudah terdesak, mereka berlindung pada syetan berupa sesuatu terbungkus kain putih, ada kepala dan matanya. Syetan ini yang menjadi tameng mereka dan syetan ini tidak mempan dihajar. Saya merasa lelah jadinya.
Lebih dari seminggu begitu terus. Saya terus berdo’a mohon petunjuk pada Allah.

Suatu sore menjelang magrib, ketika saya duduk di kamar kerja sambil berdo’a, dalam keadaan setengah tidur, sesuatu yang putih tiba-tiba menghajar saya. Tidak sakit tapi sangat mengagetkan.

Saya terus berpikir, apa sebenarnya yang menghajar saya, kemudian saya kaitkan dengan syetan putih yang dilihat si gadis.

Seharian saya berpikir, akhirnya saya seperti dapat ilham dan petunjuk bahwa yang putih itu sebenarnya jimat milik bapaknya si gadis.
Memang benar, setelah jimat itu dikembalikan kepada paranormal yang meminjamkannya, termasuk yang dipegang si gadis, ibunya dan saudaranya dikembalikan semua, tidak muncul lagi syetan putih tempat syetan dukun tadi berlindung. Syetan-syetan dari dukun yang tampak terus saya hajar tanpa ampun.

Kemudian saya berpikir lagi, kalau barang-barang semacam itu jadi penghalang, berarti benda-benda pusaka yang ada di rumah si gadis harus disingkirkan juga karena mungkin menjadi salah satu penghalang. Sayapun minta benda-benda pusaka itu disingkirkan dari rumah, mereka pindahkan ke rumah saudara mereka.

Memang benar ada pengaruhnya, syetan-syetan itu dengan gampang kena hajar.

Syetan-syetan dukun lain tidak begitu berarti lagi, tinggal syetan pasangan suami-isteri si nenek dan si kakek tokoh ilmu hitam dari Bogor. Melawan mereka berdua cukup lama. Tempatnya pindah dimana-mana, banyak sekali. Wujudnya juga berubah-ubah berupa binatang antara lain kelelawar dan burung gagak.

Burung gagak diatap rumah saya.
Saat seru-serunya pertarungan melawan dukun daerah Bogor ini, tetangga sebelah rumah yang keluar rumah sebelum subuh, melihat seekor burung gagak bertengger diatas atap rumah saya. Sampai siang burung itu masih bertengger disitu.
Burung gagak tersebut mungkin terbang kesitu tengah malam, dan sangat mengherankan burung gagak bisa terbang malam-malam, padahal dia bukan jenis burung malam.

Menurut kepercayaan banyak orang, apabila di atap rumah yang ada orang sakit kena sihir atau santet dihinggapi burung gagak, disitu ada kematian, kalau bukan si sakit yang mati, yang mengobatinya yang mati.

Saya tidak hiraukan burung gagak itu, tidak saya usir. Saya tidak ingin menghubung-hubungkan kepercayaan orang-orang seperti tadi, saya takut pada Allah, saya pasrah padaNya. Mau sakit, mau mati, itu hak Dia membuat saya sakit atau mati, itu saja yang saya pegang. Saya juga takut musyrik kalau saya percaya tahyul tadi. Alhamdulilah tidak terjadi apa-apa dengan si gadis dan saya sekeluarga.

Setelah selesai si kakek dan si nenek yang di Bogor ini, muncul yang paling akhir, syetan yang terus menawan di gadis, tidak mau dilepasnya sama sekali. Dilawan juga tidak mempan.

Ketika saya tanya si gadis siapa dia, rupanya itu syetan ustadz dari Bogor, guru mereka sekeluarga yang mengajarkan dzikir dan wirid.

Menurut penuturan ibunya si gadis yang ustadzah, suatu waktu si ustadz datang ke rumah mereka minta uang. Ketika ibunya si gadis mengatakan tidak punya uang, ustadz itu langsung membantahnya bahwa di lemari mereka di kamar ada uang tujuh ratus lima puluh ribu rupiah. Ibunya si gadis terperangah, kok tahu ada uang di lemari jumlah memang sebanyak itu, terpaksa uang itu dikasih ke ustadz.

Saya terus berpikir mencari cara untuk menuntaskan persoalan si gadis. Berhari-hari syetannya si ustadz ini tidak tersentuh sedikitpun oleh serangan yang saya lakukan, sementara si gadis tidak dilepaskan sekejappun. Saya berdo’a dan minta petunjuk pada Allah. Waktu itu saya berpikir, kemungkinannya syetan itu tidak bisa kena serangan karena selalu bersama si gadis. Saya kemukakan pada si gadis hal ini.

Begitu dicoba, si gadis harus melepaskan diri dari syetan si ustadz di alam itu , tetapi sangat sulit. Tetapi begitu saya suruh dia berdo’a sesuai saya tunjukkan, diapun lepas, syetan itu saya hajar tanpa ampun. Sayapun menggempur dan mengejarnya sampai ke sarang-sarangnya yang bertebaran di berbagai tempat. Sarang-sarangnya juga dihancurkan sama sekali. Setelah itu si gadis aman, sembuh total, pengobatan yang melelahkan itu selesai.;
Seri berikutnya ( bagian 6 ), TIDAK SENGAJA BERTANDANG KE ISTANA NYI RORO KIDUL DI DASAR LAUT.

CATATAN :
Saya telah membahas secara mendalam dan detail tentang syetan, jin dan Iblis, seperti apa mereka, bagaimana kehidupan mereka dan dimana mereka hidup, bagaimana interaksinya dengan setiap diri anak manusia yang mengakibatkan berbagai masalah bagi setiap anak manusia.
Saya juga membahas secara mendalam dan detail tentang jiwa setiap anak manusia, apa yang dimaksudkan dengan jiwa manusia, dimana keberadaan mereka, perannya yang sentral bagi setiap diri anak manusia, persoalan yang dialami oleh anak manusia ketika jiwanya error terutama kaitannya dengan penyakit nonmedis atau medis, apa yang membuatnya error dan bagaimana cara atau upaya memperbaikinya dalam arti penyembuhannya.
Semuanya saya bahas menggunakan fakta empiris yang saya peroleh selama menggeluti penyakit nonmedis 30 tahun lebih.
Untuk informasi tentang kedua buku tersebut silahkan klik ini
BUKU TERAPI ALIF

TOP SELLING BUKU TERAPI ALIF

Menjelajah Alam Jin Dan Syetan Bagian 4

Badan saya terasa sakit setelah mengobati si gadis selama seminggu. Saya tidak sempat berpikir mendalam dan merenung karena tidak ada kesempatan.
Saat saya shalat, makan dan di kamar mandi tidak bisa lama-lama karena seringkali saat seperti itu si gadis dihajar syetan si Abah A dan teman-temannya sampai pingsan dan sekarat, hampir-hampir napasnya berhenti. Saya khawatir kalau terlambat sedikit si gadis tidak tertolong. Saya tidak tega melihatnya.

Bapaknya beberapa kali menangis melihat penderitaan putrinya, padahal sejak remaja sampai setua itu tidak pernah menangis meskipun pada saat orangtuanya meninggal.

Praktis selama seminggu boleh dikatakan saya tidak tidur, hanya pulas beberapa menit di kursi kemudian terbangun lagi. Hal yang terus membingungkan saya, kok mereka tidak mati atau lemah padahal menurut penglihatan si gadis, mereka dihajar sampai hancur berantakan. Mereka terus muncul setiap saat dengan kondisi dan kekuatan utuh menyakiti si gadis.

Waktu itu saya berpikir, apa mungkin bisa mengalahkan mereka secara tuntas dalam arti si gadis sembuh total.
Biasanya begitu mereka kalah atau kabur setelah bertarung dengan saya, si gadis tidak merasakan sakit sedikitpun, keadaannya biasa saja seperti orang sehat.

Ancaman yang mengguncang hati dan perasaan.
Saya ingat waktu itu pukul 20.00 setelah seminggu saya obati si gadis. Si Abah A bersama teman-temannya marah besar pada saya yang selalu menghalangi hajat mereka untuk membunuh si gadis. Saat itu si gadis baru saja sekarat karena digorok lehernya dengan golok oleh syetan si Abah A. Saya datang tepat pada waktunya untuk menolong si gadis sehingga si Abah A gagal malaksanakan hajat jahatnya.

Si gadis sadar setelah ditolong, melihat ke si Abah A dan ketiga tamannya yang masih ada dihadapannya. “ Abah mau bicara Om “, begitu kata si gadis pada saya. Kemudian dia lanjutkan :” Om disuruh pilih, mau bicara langsung atau lewat perantaraan saya “.

Setelah Tanya-jawab lewat perantaraan si gadis, baru saya paham maksudnya, kalau bicara langsung, syetan si Abah A masuk ke diri si gadis dan bicara langsung dengan saya. Kalau lewat perantaraan si gadis, si Abah A bicara pada si gadis kemudian si gadis menyampaikan pada saya apa yang dikatakan si Abah A.

Kemudian saya sepakat dengan syetannya si Abah A, bicara langsung dengan syarat tidak boleh main curang dalam arti dia tidak menghajar si gadis saat dia ada dalam dirinya.

Si Abah A bicara pada saya seperti seorang kakek yang sangat bijaksana dan sangat sabar kepada seseorang yang tingkatnya jauh dibawah dia, menganggap saya seperti anak kecil sehingga saya dipanggil Ujang.

Pertama kali dia memperkenalkan diri sebagai tokoh tua yang baik dan penuh pengertian, tetapi dia menyatakan tidak mampu menahan ketiga temannya yang ganas. Saya hanya ingat salah satu diantara teman yang diperkenalkan itu, tokoh dari puncak Gunung Semeru yang sangat haus darah, minumnya darah manusia, makanannya organ tubuh manusia dan saat itu sedang kelaparan.

Kata si Abah A, teman-temannya sudah tidak sabar untuk menghabisi saya, tetapi ditahan oleh dia, mau dirundingkan dulu dengan saya.

Si Abah A berkata pada saya : “ Ujang masih muda, punya kedudukan bagus di kantor, isteri sangat cantik dan muda, anak-anaknya pintar-pintar dan manis-manis masih kecil. Kalau Ujang mati, siapa yang urus mereka, siapa yang kasih makan mereka. Ujang nggak kasihan sama mereka. Sebaiknya Ujang jangan ikut campur lagi dalam urusan Abah ini “.

Semua yang ada di rumah dan ikut mendengarkan jadi diam, seperti bergidik ngeri dan seram, menatap saya dengan perasaan khawatir. Untung isteri dan anak saya tidak ada disitu.

Saya masih diam, belum menjawab. Hati dan perasaan saya terguncang hebat, karena apa yang dikatakan si Abah A kena benar pada diri saya. Kalau saya mati, tidak mungkin orang yang saya tolong mati-matian dengan taruhan nyawa ini bisa dan mau mengurus dan menghidupi anak-isteri saya.

Waktu itu isteri saya belum punya penghasilan apa-apa, karena dia hanya ibu rumahtangga dan kebutuhan keluarga hanya mengandalkan penghasilan saya.
Buat saya, itu benar-benar sulit, kalaupun mati artinya mati konyol.

Si Abah A mendesak : “ Bagaimana Jang “.

Orang-orang yang ada disitu memandang saya dengan tatapan tidak tega dan penuh khawatir. Apalagi keluarga si gadis merasa tidak enak waktu itu. Saya masih diam mempertimbangkan. Terbayang wajah isteri dan anak-anak yang sangat saya sayangi dan manjakan. Hati saya tergetar, betapa berat pilihan ini, betapa berat cobaan ini. Dibenak saya menggaung pertanyaan, “ akankah isteri dan anak-anak saya menyesali saya sepanjang hayat mereka kalau saya mati konyol karena menolong orang lain, sementara mereka jadi korban “.

Si Abah A terus mendesak : “ Bagaimana Jang, mundur apa terus.”

Tiba-tiba seperti ilham yang menyadarkan saya bahwa kehidupan ini pemberian Allah dan pengobatan yang tengah saya lakukan ini adalah ketetapan Allah, tanpa saya minta tanpa saya cita-citakan sebelumnya. Saya harus kembalikan semuanya pada Dia, terserah apa ketetapannya kali ini.

Akhirnya saya jawab dengan tegas : “ Saya tawakkal pada Allah, saya terus, apapun yang terjadi “.

Si Abah berkata dengan sabar dan bijaksana : “ Begini Jang. Abah kasih waktu untuk berpikir, jangan buru-buru. Jam dua nanti Abah datang lagi bersama teman-teman.”

Si Abah A keluar dari si gadis, bersamaan dengan itu si gadis sadar, sehat walafiat, tidak ada keluhan apapun. Si gadis cerita, memang ketiga teman si Abah A itu seram dan sadis serta sangat menakutkan.

Si Abah A keluar dari si gadis jam sembilan kurang. Menunggu jam dua dini hari waktu sangat menyiksa bagi saya. Rumah itu terasa seperti tempat yang sangat menyeramkan dan mengerikan. Siapapun yang ada disitu tidak ada yang mengeluarkan suara keras masing-masing larut dalam suasana ketakutan yang mendalam.
Menatap wajah mereka satu-satu membuat saya makin tidak enak, wajah-wajah yang penuh ketakutan dan ngeri, terutama keluarga si gadis. Ada juga yang sampai meneteskan air mata.

Mereka tidak ada yang berani bicara dan menegur saya yang tengah larut dalam suasana hati pasrah dan bicara pada Allah. Saya telah memilih garis nasib saya sendiri dari sekian pilihan yang dibentangkan oleh Allah dihadapanku. Saya yakinkan diri saya, pilihan saya tadi karena Allah, pasti Dia menolong saya seperti yang telah dilakukanNya sejak saya kecil.

Sekitar sejam kemudian, muncul seorang ibu tetangga jauh ustadzah, tetapi sering mengikuti pengajiannya. Ibu itu mengajak serta seorang pemuda lajang, usianya dibawah saya. Rupanya pemuda itu anak pesantren, paham dan bisa mengusir syetan.

Kami berdua berunding bagaimana menghadapi si Abah dan ketiga temannya. Walaupun pemuda itu lebih tahu dari saya tentang cara melawan jin dan syetan, dia rendah hati dan sopan. Pendapat saya diturutinya. Apa-apa yang akan dilakukannya dia Tanya saya dulu.

Pemuda menentukan garis batas yang melintang di depan si gadis sambil komat-kamit membaca sesuatu, saya tidak dengar. Menurut dia, kalau si Abah A cs datang, dihajarnya setelah melewati garis batas itu. Saya iyakan saja. Si gadis juga diingatkan kalau mereka melewati garis batas itu, cepat kasih tahu kami.

Setelah kehadiran pemuda ini, suasana tidak lagi setegang sebelumnya.
Saya tidak paham sama sekali, bagaimana cara pemuda ini bertarung, apa saja yang dibacanya dan gunanya apa, saya merasa tidak enak untuk menanyakannya.

Waktu terasa begitu lama berjalan menunggu jam 02.00. Makin dekat ke batas waktu, suasana kembali mencekam. Saya larut dalam do’a dan dzikir, pemuda itu juga begitu, dia terus komat-kamit. Keluarga si gadis tidak terkecuali, mereka kelihatan sangat sungguh-sungguh dalam do’a dan dzikir.

Sebentar-sebentar kami menoleh ke jam dinding yang tergantung menghitung waktu yang tersisa. Dada saya mulai berdebar, jantung mulai berdetak kencang. Tiba-tiba saja saya terserang perasaan tidak tenang. Meskipun terus berdo’a, tidak bisa juga menenangkan diri. Tapi saya kuatkan diri dan berjanji dalam diri akan bertarung mati-matian, apakah mereka yang hancur, atau saya yang mati.

Tepat jam 02.00 si gadis melaporkan bahwa si Abah A cs telah datang. Si Abah A bertanya lewat si gadis, apakah saya mau bicara langsung atau pakai perantara si gadis.
Waktu itu saya pikir saya harus hati-hati dan keputusan yang diambil harus tepat, salah sedikit bisa fatal, karena keadaan genting seperti itu. Agak lama saya pertimbangkan baik buruknya kedua pilihan itu.

Akhirnya saya putuskan bicara dengan perantaraan si gadis saja. Kalau langsung berarti si Abah A masuk ke diri si gadis, bisa-bisa si gadis disandera dan merajalela menyiksa si gadis.

Si Abah A Tanya keputusan saya, terus atau mundur. Saya tegaskan saya tidak berubah pendirian, saya persilahkan dia mulai.

Si Abah mencoba menteror saya lagi untuk melemahkan saya dengan , mengingatkan isteri dan anak-anak saya di rumah, apa tidak sayang pada mereka.

Tapi saya sudah tidak sabar dan sudah tidak peduli karena saya ingin segera lepas dari suasana hati, perasaan dan pikiran yang sangat tidak enak akibat terror si Abah A.

Si Abah A minta saya yang mulai, alasannya dia yang tua dan lebih tinggi tingkatannya tidak pantas menyerang duluan anak ingusan seperti saya.

Saya jawab, dia yang menginginkan pertarungan ini, dia yang harus memulai. Pertimbangan saya, kalau kami yang memulai, berarti mereka tidak sempat melewati garis batas yang telah ditetapkan oleh pemuda tadi, berarti saya melanggar kesepakatan dengan si pemuda karena ini bahagian dari strategi untuk mengalahkan mereka.

Saat bolak-balik tawar-menawar itu salah seorang konco si Abah A tidak sabar langsung maju menyerang. Melewati garis batas tadi. Si gadis langsung teriak memberitahu kami.
Pemuda yang sejak tadi konsentrasi penuh menunggu moment ini, langsung mendorong kedua telapak tangannya yang terbuka kedepan seperti mengerahkan pukulan jarak jauh.

Si gadis melapor, syetan yang kena hajar itu jatuh terguling dan kondisinya sangat parah. Si gadis sangat semangat menyampaikan laporan apa yang dilihatnya.

Si Abah A rupanya marah-marah dan terus bertanya siapa lagi yang ikut campur. Kami tidak menghiraukannya, kami terus menggempur mereka secara berbareng.
Si gadis melihat terjadi pertarungan mati-matian antara kami dengan si Abah cs. Mereka tidak melarikan diri seperti biasa. Tidak terlalu lama pertarungan ini, mereka jatuh bergelimpangan, tidak bangun-bangun kemudian hilang dari penglihatan si gadis. Untuk sementara kami semua bernapas lega.

Pihak keluarga si gadis merasa tidak enak terus membebani saya. Setelah berunding dengan ibu tetangga jauh tadi, mereka sepakat membawa si gadis ke seorang kiyai terkenal di Jakarta yang menjadi langganan ibu itu.
Habis shalat subuh kami ramai-ramai mengantar si gadis kesana, menunggu berjam-jam disana. Rupanya hari itu hari libur kiyai itu, tidak terima tamu, kiyai tidur, istirahat setelah berhari-hari meladeni tamu yang sangat banyak.

Si ibu tetangga jauh tadi mencoba membujuk isteri kiyai agar bisa ketemu kiyai sebentar saja, tidak bisa juga meskipun permintaan itu disertai tangisan si ibu.

Akhirnya si gadis dibawa ke tempat Pak Haji, tidak jauh dari situ, orang disekitar situ juga yang kasih tahu. Pak Haji itu mengobati orang juga, tetapi tidak sepopuler kiyai tadi.

Cara Pak Haji mengobati, bagi saya sangat unik dan menarik. Satu gelas air putih diletakkan diatas meja jauh di depannya, satu air putih lagi diletakkan diatas meja di depan si gadis. Pak Haji menatap tajam gelas di depannya, bergantian dengan menatap gelas di depan si gadis.

Saya kagum pada Pak Haji itu. Setelah dia menatap, baru mengungkapkan apa-apa yang diketahuinya tentang apa saja yang ada pada si gadis dan keluarganya. Apa yang diungkapkannya, semua benar, tidak sedikitpun yang salah. Dia bilang si gadis dan keluarganya mengamalkan wirid tanpa kepala, maksudnya wirid yang tidak didahului dengan membaca Al Fatihah, mereka juga pakai jimat dan di rumah si gadis ada benda pusaka.
Pak Haji berjanji ke rumah si gadis besoknya dan memang dia datang..

Saya jadi lega, tidur seharian untuk memulihkan kondisi. Saya pikir sudah tidak ada masalah lagi, Pak Haji itu bisa menuntaskannya.
Tetapi kenyataannya, bertolak belakang dengan perkiraan saya. Sehari setelah Pak Haji ke situ, si gadis dihajar lagi oleh syetan, teriak-teriak kesakitan lagi sampai pingsan.

Sayapun dipanggil dan dimintai tolong lagi. Rupanya porsoalan sakitnya si gadis lebih berat dan rumit dari sebelumnya, sampai-sampai isteri pejabat Omnya si gadis kesambet waktu menjenguk si gadis, rumah si ustadzah jadi seram dan angker, si gadis bersama seluruh keluarga mengungsi ke tempat saya

CATATAN :
Saya telah membahas secara mendalam dan detail tentang syetan, jin dan Iblis, seperti apa mereka, bagaimana kehidupan mereka dan dimana mereka hidup, bagaimana interaksinya dengan setiap diri anak manusia yang mengakibatkan berbagai masalah bagi setiap anak manusia.
Saya juga membahas secara mendalam dan detail tentang jiwa setiap anak manusia, apa yang dimaksudkan dengan jiwa manusia, dimana keberadaan mereka, perannya yang sentral bagi setiap diri anak manusia, persoalan yang dialami oleh anak manusia ketika jiwanya error terutama kaitannya dengan penyakit nonmedis atau medis, apa yang membuatnya error dan bagaimana cara atau upaya memperbaikinya dalam arti penyembuhannya.
Semuanya saya bahas menggunakan fakta empiris yang saya peroleh selama menggeluti penyakit nonmedis 30 tahun lebih.
Untuk informasi tentang kedua buku tersebut silahkan klik ini
BUKU TERAPI ALIF

TOP SELLING BUKU TERAPI ALIF

Menjelajah Alam Jin Dan Syetan Bagian 3

Sampai dengan berakhirnya kasus seperti saya paparkan pada seri artikel ini ( bagian 2 ) sebelumnya, saya tidak berani dan tidak mau mengobati orang lain selain dari lingkungan keluarga sendiri. Masalahnya saya belum tahu persis kenapa yang sakit bisa sembuh setelah saya obati, bagaimana bekerjanya pengobatan ini, bagaimana proses terusirnya syetan dan jin dari diri seseorang, bagaimana proses kalahnya syetan dan jin setelah saya berdo'a dan mengerahkan kekuatan.

Saya juga tidak tahu bagaimana cara jin dan syetan membuat orang jadi sakit, bagaimana cara kerja sihir dan santet sehingga bisa mencelakakan orang. Pertanyaan-pertanyaan itu terus menghantui saya. Ada yang saya tahu sedikit dari penuturan orang dan dibaca, tetapi bagi saya masih belum jelas.

Tetapi saya mengerti sedikit tentang kedokteran karena sewaktu kuliah bergaul dengan teman-teman mahasiswa kedokteran, sama-sama di organisasi kemahasiswaan. Setelah bekerja juga banyak bergaul dengan dokter disamping saya baca buku tentang medis.

Psikologi juga saya tertarik dan paham, karena waktu kuliah ada mata kuliah psikologi dan baca buku tentang psikologi. Tetapi bagi saya, psikologi itu suatu ilmu yang tidak jelas dasar berpijaknya, hanya meraba-raba. Sarjana psikologi yang mengajar mata kuliah psikologi tidak bisa menjawab banyak pertanyaan saya. Dalam buku-buku psikologi yang saya baca termasuk bukunya Sigmund Freud, tidak saya dapatkan apa yang saya cari.

Dalam perjalanan hidup saya berikutnya, banyak kasus kejiwaan tidak bisa diselesaikan oleh psiater, kenapa saya bisa selesaikan dengan baik dan tuntas.
Hal ini menambah keyakinan saya bahwa dasar berpijak psikologi itu tidak jelas.

Meskipun saya telah berketetapan sangat kukuh tidak akan mengobati orang lain, tetapi saya tidak bisa berbuat apa-apa setelah Allah menetapkan apa yang dikehendakiNya.

Heboh, putri ustadzah kesurupan
Waktu itu saya sangat sibuk. Saya ada pekerjaan sambilan diluar kantor, karena di kantor belum ada kegiatan, dan pekerjaan itu baru separuhnya selesai.
Tiba-tiba isteri mengajak saya untuk menengok putri ustadzah yang sakit. Awalnya saya keberatan karena saya memang sedang sibuk sampai-sampai tidurpun jarang.
Tetapi saya tidak tega melihat ekspresi kecewa di wajahnya. Ustadzah ini guru ngajinya dan dia hormat padanya. Hal lain saya khawatirkan, dia telah janji pada ustadzah, saya yang akan mengobati puterinya, pengakuannya dia tidak menjanjikan itu.

Akhirnya saya mau dengan perjanjian, saya tidak akan mengobati.

Kasus putri ustadzah ini memang aneh. Gadis itu perutnya buncit seperti orang hamil.
Menurut pihak keluarga, setelah dibedah oleh dokter, isi perut si gadis berupa cairan hitam seperti comberan sebanyak dua atau tiga liter ( saya lupa ).

Setelah dioperasi, gadis itu merasakan sakit yang tiba-tiba saja datangnya, hilangnya juga tiba-tiba. Rasa sakit biasanya timbul sekitar magrib dan matahari terbit. Bapaknya si gadis kembali pada dokter yang mengoperasi putrinya, minta dicek lagi, takut ada yang salah. Dokter datang ke rumah si gadis memeriksanya. Dokter menyatakan tidak ada masalah dengan medis, malah disuruh cari orang pintar untuk menyelesaikan masalah non-medisnya.

Pergilah bapak si gadis ke salah seorang paranormal yang menjadi langganan tetap kalangan atas di Jakarta ( pejabat tinggi ). Paranormal itu telah mengobatinya beberapa kali, malah dia sudah menggali lantai ubin dalam rumah ustadzah itu di beberapa tempat yang konon ada jarum, paku, silet, rambut dan sebagainya tertanam disitu, sudah dikeluarkan. Tetapi si gadis tidak sembuh-sembuh.

Habis shalat magrib saya bersama isteri berkunjung ke rumah ustadzah itu. Si gadis sedangf bercengkerama dengan adik-adik dan ibunya di ruang tamu. Diapun ikut menyambut kami yang datang. Sekitar sepuluh menit setelah dia masuk ke kamarnya dari ruang tamu, penyakitnya kambuh.

Saat itu saya benar-benar berada dalam kebimbangan yang luar biasa antara mengobati si gadis dan tidak. Kalau tidak saya obati, saya takut pada Allah yang telah melimpahkan segala sesuatu yang tak ternilai pada diri saya dan kemampuan mengobati, saya yakin sebagai karunia Allah. Bagaimana saya mempertanggung-jawabkannya dihadapan Allah di akherat nanti.

Akhirnya saya putuskan mengobatinya. Saya berdo'a sambil memegang dahi si gadis, tidak ada reaksi, si gadis tetap mengerang kesakitan. Saya lakukan lagi, tidak juga membuahkan hasil. Setelah saya ulangi kali ketiga, tiba-tiba dari mulut si gadis keluar suara kakek-kakek sangat tua dengan logat bahasa Banten, yang intinya minta minum karena lelah dan haus habis dari perjalanan jauh. Kontan seisi rumah itu, saudara dan kedua orangtua si gadis membentak dan menyampaikan sumpah-serapah kepada si kakek yang menyebut dirinya Abah A.

Rumah jadi sangat gaduh, ribut dan tidak keruan. Tetangga berdatangan. Suasana tambah ramai dan berisik. Dalam rumah sampai teras depan dan jalan depan rumah penuh oleh tetangga.
Perkiraan saya ada dua hal yang membuatnya begitu heboh.
1. Ustadzah ibunya si gadis pada pengajian mingguan ibu-ibu di komplek perumahan itu
sering mengatakan dengan keyakinan penuh bahwa jin dan syetan tidak mungkin dan
tidak bisa mengganggu orang-orang yang rajin ibadah seperti shalat, puasa, berdzikir
dan sebagainya.
2. Mereka bertanya-tanya apa iya Pak JH yang tampang dan gayanya antara seniman dan
preman itu bisa mengobati orang.

Mengenai hal kedua ini diakui oleh bapaknya si gadis. Malam itu sekitar tengah malam waktu saya istirahat sebentar, bapaknya si gadis minta maaf pada saya, karena waktu saya mau mengobati si gadis, dalam hatinya berkata, masa tampang kayak gini bisa mengobati anak saya. Paranormal hebat dan terkenal saja nggak bisa.

Suasana di rumah itu tambah ribut dan berisik saja. Orang-orang di komplek perumahan itu berdatangan.

Rupanya syetan yang masuk ke si gadis kesal juga dibentak dan dicaci-maki, diapun mengancam akan masuk ke yang membentak dan yang mencaci makinya. Ancaman ini sangat ampuh, mereka diam ketakutan.

Si Abah A menanyakan barangnya, maksudnya yang digali oleh paranormal, dia minta dikembalikan. Dia juga menanyakan bapaknya si gadis yang hendak dibunuhnya. Si Abah A mengatakan saya mengganggu dia dan menanyakan siapa saya yang berani ikut campur urusannya. Saya tidak jawab karena tidak tahu harus jawab apa. Saya sendiri bingung, bagaimana menghadapi situasi ini, kenapa si gadis kesurupan setelah saya obati.

Saya terus berdo'a dan berpikir. Kesimpulan saya tidak ada jalan lain kecuali mencoba pengalaman yang secuil, bertarung dengan berdo'a dan mengerahkan kekuatan. Sudah kepalang tanggung, apa yang terjadi, terjadilah, begitu yang ada di benak saya waktu itu.

Laporan pandangan mata jiwa dari alam jin dan syetan
Beberapa kali upaya ini membuahkan hasil. Si gadis jadi sadar, tetapi dia bisa melihat jelas alam jin dan syetan. Dia melihat syetan yang mengaku si Abah A dari Banten itu bersama tiga konconya yang seram-seram. Saya makin heran dan bingung, apa yang telah saya lakukan sehingga membuat si gadis bisa melihat alam jin dan syetan. Jujur, saya tidak tahu sama sekali waktu itu, tambah bingung dan penasaran saya.

Suasana jadi tambah menarik karena yang hadir bisa mengetahui apa yang terjadi di alam jin dan syetan lewat laporan si gadis. Dia melihat saya dibantu paranormal yang pernah mengobatinya, bertarung melawan keempat orang itu. Pertarungan seperti perkelahian biasa, memukul, menonjok dan menangkis, adakalanya dengan pukulan jarak jauh dengan cahaya yang memancar dari kedua telapak tangan yang terbuka ke depan. Begitu si gadis melihat saya jatuh di alam itu, dia menangis khawatir menyuruh saya cepat bangun dan mohon agar saya jangan sampai jatuh. Dia juga teriak kesakitan kalau kena serangan.

Rupanya di rumah saya sendiri terjadi hal yang menyeramkan. Anak-anak kami yang masih kecil mendengar suara-suara yang menyeramkan. Untung mereka tidak takut.

Sayapun terus berkonsentrasi dalam pertarungan, baju sampai basah kuyup. Si gadis melihat saya menghajar syetan-syetan itu dengan sinar putih, kadang-kadang bergantian dengan sinar biru dan ungu. Saya mulai memahami sedikit tentang pengerahan kekuatan dari diri saya dan wajudnya di alam jin dan syetan serta akibat-akibat yang ditimbulkannya. Saya jadi semangat.

Setelah pertarungan berlangsung sekitar dua jam, keempat syetan itu kalah dan melarikan diri.

Sampai pada tahap ini saya sangat senang dan bahagia, bersyukur pada Allah Taala. Beberapa hal mulai terbuka bagi saya. Saya mulai belajar mengatur pengerahan kekuatan yang efektif dan efisien. Sesuatu yang saya kerahkan dari dalam diri saya, kelihatan jelas oleh si gadis dan dilaporkan secara detail, termasuk akibgat-akibat yang ditimbulkannya.
Apa yang saya rasakan di fisik, kelihatan jelas oleh si gadis, misalnya saya kena senjata di alam itu saya merasakan sedikit di tubuh saya. Meskipun saya lelah dan capek, tetapi saya tetap semangat mendapati kenyataan seperti itu.

Saya bilang pada gadis, kita kejar terus mereka yang melarikan diri itu, sementara paranormal yang pernah mengobati si gadis tidak mau ikutan lagi.

Si gadis melihat dirinya terbang bersama saya menuju sebuah gua. Saya ingatkan si gadis selalu ambil posisi dibelakang saya agar tidak kena serangan.
Saya mulai tidak takut dan tidak canggung, malah mulai marasa asyik pada hal baru yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya.

Penonton makin asyik mendengarkannya, tambah ramai mereka.
Setelah sampai di depan gua, saya minta si gadis meneliti secara cermat apa yang ada di sekitar gua dan di dalam gua dan melaporkannya secara detail. Di sekitar gua tidak ada apa-apa yang membahayakan, tetapi dia tidak bisa melihat jelas kedalam gua yang samar-samar.

Saya putuskan masuk ke gua, kemudian kami melangkah masuk dengan hati-hati. Saya wanti-wanti pada si gadis, cepat laporkan apa yang terjadi dan apa yang dilihatnya.

Si gadis melihat dalam gua yang agak gelap dan samar-samar itu, si Abah A bersama tiga temannya menghadapi dupa yang tengah membara. Si gadis mencium bau asap kemenyan yang tajam, membuatnya merasa takut dan seram.

Tiba-tiba bara api dari dupa itu dilemparkan oleh mereka kearah kami, si gadis melaporkan cepat-cepat dengan perasaan sangat takut. Kemudian dia melihat saya menangkis serangan itu dengan kedua telapak tangan yang terbuka kedepan, kemuidan bara-bara yang dilempar tadi kembali ke mereka sendiri dan menghajar mereka. Keempatnya melolong kesakitan, si gadis tertawa, pendengar dan penontonpun ikut tertawa. Keempat syetan itu menghilang dari panglihatan si gadis. Kamipun istirahat sejenak karena tidak ada serangan dari mereka.

Pertarungan seperti ini terus terjadi, membuat saya tidak sempat tidur selama seminggu. Kalaupun tidur hanya beberapa menit saat duduk. Si gadis terus di hajar sampai pingsan dan sekarat.

Yang sangat mengherankan saya waktu itu, syetan-syetan itu tidak mati-mati, tidak juga lemah setelah dihajar babak-belur dan dihancurkan. Mereka juga tidak kapok-kapok.

Ustadzah sekeluarga sering membaca ayatul Kursi keras-keras kemudian ditiupkan pada si gadis.

Suatu waktu syetan yang ada dalam diri si gadis membentak mereka dengan mengatakan : " Gua lebih fasih baca ayatul Kursi daripada lu lu. Masa mau ngusir gua dengan ayatul Kursi ".

Setelah berlangsung seminggu pengobatan itu, datanglah ancaman dari syetan di dalam diri si gadis yang mengguncang hati dan perasaan saya. Insyaallah, ini yang akan diangkat dalam seri berikutnya

CATATAN :
Saya telah membahas secara mendalam dan detail tentang syetan, jin dan Iblis, seperti apa mereka, bagaimana kehidupan mereka dan dimana mereka hidup, bagaimana interaksinya dengan setiap diri anak manusia yang mengakibatkan berbagai masalah bagi setiap anak manusia.
Saya juga membahas secara mendalam dan detail tentang jiwa setiap anak manusia, apa yang dimaksudkan dengan jiwa manusia, dimana keberadaan mereka, perannya yang sentral bagi setiap diri anak manusia, persoalan yang dialami oleh anak manusia ketika jiwanya error terutama kaitannya dengan penyakit nonmedis atau medis, apa yang membuatnya error dan bagaimana cara atau upaya memperbaikinya dalam arti penyembuhannya.
Semuanya saya bahas menggunakan fakta empiris yang saya peroleh selama menggeluti penyakit nonmedis 30 tahun lebih.
Untuk informasi tentang kedua buku tersebut silahkan klik ini
BUKU TERAPI ALIF

TOP SELLING BUKU TERAPI ALIF

Menjelajah Alam Jin Dan Syetan Bagian 2

Membaca artikel ini bagian 1, mungkin anda bertanya, apa iya segampang itu seseorang bisa mengusir syetan dan jin.
Saya juga terus bertanya begitu setelah kejadian-kejadian yang saya tulis di bagian 1. Ada apa dalam diri saya. Apa ada yang aneh atau sesuatu yang istimewa. Tetapi saya merasa biasa-biasa saja, tidak ada yang aneh dan ajaib.

Saya menelusuri kembali jalan hidup saya sejak kecil, mengingat kembali apa yang bisa diingat.
Menurut almarhumah ibunda saya tercinta, waktu kecil saya banyak sekali tanya, susah menjawabnya. Beliau buta-huruf tidak bisa baca-tulis karena tidak pernah sama sekali sekolah dan juga tidak bisa bahasa Indonesia.
Pertanyaan-pertanyaan saya pada beliau kebanyakan menyangkut Allah. Beliau merasa capek menjawab kalau saya sudah mulai tanya dan banyak diantara sekian pertanyaan terus bermuara pada Allah.

Masa kecil saya tiap hari mendengarkan bapak saya almarhum membaca kitab-kitab agama Islam. Memang beliau membaca kencang, mungkin maksudnya agar kami yang ada di rumah dan halaman mendengarkan. Dan itu menjadi acara rutin beliau dari siang sampai sore sejak saya belum dilahirkan.
Almarhum bapak saya juga tidak pernah sekolah, tetapi beliau bisa baca-tulis huruf Arab, menjadi guru ngaji disamping profesinya sebagai petani dan pedagang. Beliau dianggap ulama di desa kami. Apa-apa yang saya dengar dari bapak sangat membekas di hati dan pikiran saya.

Saya kenal Allah waktu kecil terutama dari pengajaran bapak. Saya ingat waktu kecil sering menyebut nama Allah dan bicara padaNya. Kadang-kadang mengadu dan banyak tanya padaNya.

Kalimat-kalimat dzikir untuk mendekatkan diri pada Allah yang diajarkan bapak, sering saya lafazdkan baik di mulut maupun dihati secara berulang-ulang bila saya ingat dan setiap ada kesempatan. Bapak menerangkan pahala dan kegunaan kalimat-kalimat itu bagi siapapun yang mengamalkan dengan dzikir. Saya terobsesi sangat kuat oleh hal ini waktu itu.

Kalau terhalang hujan saat mau pulang ke rumah habis bermain, saya suka bicara pada Allah seperti ini :" Ya Allah, Engkau yang menurunkan hujan. Kalau memang benar, sekarang aku mau pulang ke rumah, aku mohon hentikan dulu hujannya agar aku tidak basah". Tiba-tiba hujan berhenti, sayapun pulang. Saya tidak pernah cerita hal ini pada siapapun, termasuk kepada orangtua dan saudara-saudara saya. Berulangkali saya lakukan hal itu.

Waktu-waktu seperti itu saya senang sekali karena Allah menjawab pertanyaan saya dengan cara seperti itu.Seringkali hati dan perasaan saya larut, hanyut, haru dan luluh padaNya oleh berbagai sebab. Saya makin percaya padaNya, tambah semangat memanggil dan bertanya padaNya.

Sehabis main layangan di lapangan sore hari, saya suka tidur terlentang di rumput menatap langit biru cerah dan sering bertanya dalam hati, ada apa diatas langit itu : " Ya Allah aku ingin tahu ada apa. Aku ingin seperti Malaikat dan jadikan aku seperti Malaikat yang bisa terbang kemana-mana, bisa melihat apa yang ada di langit ". Bapak saya banyak membacakan tentang langit dan Malaikat dari kitab-kitabnya. Obsesi ingin jadi seperti Malaikat yang bisa terbang sangat kuat sampai saya menginjak usia remaja.

Keingin tahuan dan mendapatkan pembuktian tentang apa yang saya pahami, terus mendera saya sampai saat ini.

Mungkin itu semua yang membuat saya dengan gampang bisa mengusir syetan pada kejadian pertama, Wallahu Aa'lam.

Anda bisa bayangkan betapa haru dan luluhnya hati dan perasaan saya pada Allah setelah kejadian pertama itu. Sering dalam kesendirian, saya mengharu-biru tidak keruan karena apa yang saya yakini tentang Dia sejak saya kecil, benar adanya. Dia tunjukkan buktinya pada diri saya. Subhanallah.

Pertarungan pertama.
Setelah pindah ke Jakarta saya pikir tidak akan berurusan lagi dengan jin dan syetan. Waktu itu saya sangat sibuk dan tidak ada hari libur. Pulang kantor larut malam, malah kadang-kadang pagi, kemudian berangkat lagi pagi-pagi sekali, malah adakalanya sebelum subuh sudah jalan. Saya juga sering keluar kota waktu itu sekitar tiga atau empat kali sebulan, bisa beberapa hari sekali pergi.

Tetapi Allah Taala menentukan lain. Rumah kontrakan yang kami tempati ternyata ada syetan penunggunya, belakangan baru kami ketahui dari tetangga saat pindah ke rumah sendiri.

Puteri kami yang pertama masih kecil ( TK ) menderita sakit aneh, mukanya sangat pucat dan kurus seperti mayat hidup. Dibawa ke tempat bermain anak-anak dia ikut bermain tetapi tidak ada ekspresi apa-apa di wajah dan tingkahnya. Setelah bolak-balik ke dokter anak tiga kali tidak sembuh juga, baru saya sadar bahwa dia diganggu syetan, saya obati sendiri, langsung sembuh.

Ditengah kesibukan saya seperti itu, muncul lagi kasus yang menimpa keluarga sangat dekat kami. Dia gadis N, kenal dekat dengan seorang pemuda A asal luar pulau Jawa. Setelah kasus itu selesai, baru saya ketahui bahwa pemuda A sebenarnya seorang yang punya kemampuan hebat dalam bidang spiritual dan sering menyendiri di pulau yang tidak berpenghuni di kampungnya. Konon gurunya almarhum tinggal di pulau itu.

Pemuda A ini sudah berkunjung ke rumah saudara-saudara kami di Jakarta dan sekitarnya, tetapi begitu diajak ke rumah saya oleh N, dia menolak.

Entah karena bangga atau sombong, N mengatakan pada pemuda A bahwa dia dan orang-orang sekampung dengan kami tidak bisa kena sihir dan santet, padahal dia tidak mengerti apa-apa tentang ini.

Pemuda A rupanya terusik egonya, dicobanya N. Dengan sangat mudah N kena sihir pemuda A teman dekatnya itu. Tiap malam N tidak bisa tidur ( saat itu dia tidak tinggal di rumah kami ) karena sering mendengar pemuda itu memanggil-manggilnya dari luar rumah.

Malam-malam N sering membukakan pintu buat pemuda A yang datang katanya, tetapi pemuda A tidak ada, malam telah larut dan sepi. Seringkali juga dia ingin mendatangi pemuda A di rumah kontrakannya di tengah malam, tetapi N dicegah oleh saudara kami tempat dia nginap.

Badan jadi kurus, muka pucat, tidak ada gairah hidup, tidak ada ekpsresi di wajahnya, blank sama sekali begitulah keadaan N waktu itu. Orang tua N sangat khawatir melihatnya.

Begitu saya obati, N teriak dan menangis. Yang tampak di penglihatannya adalah makhluk-makhluk yang menyeramkan. Beberapa hari saya obati tidak bisa sembuh total. Malah dari mulut N keluar kata : " Kakak tidak mungkin bisa menyembuhkan saya ". Tetapi saya tidak hiraukan.

Saya merasakan hal-hal yang aneh pada diri saya, begitu juga dengan isteri saya dan yakin itu hasil perbuatan si pemuda A.

Suatu malam setelah pengobatan itu, saya bermimpi berjalan di pantai, suatu perkampungan nelayan ( belakangan saya ketahui, itu kampungnya pemuda A ). Saya ketemu tulang kerangka manusia masih utuh tergeletak di pasir. Tiba-tiba tulang kerangka manusia tadi jadi hidup, dia bangun menghadang jalan saya, dari lubang tempat matanya memancar cahaya sangat terang dan kuat langsung menyerang saya. Secara refleks saya menangkis serangan itu dengan kedua telapak tangan saya sambil mengerahkan tenaga hendak menyerang balik dia. Mimpi terputus sampai disitu.

Setelah bangun saya jadi jengkel pada pemuda A. N sebenarnya suka pada dia. Kalau memang dia suka juga sama N, kenapa dia mempermainkan dan menyiksa N berbulan-bulan lamanya. Saya anggap pemuda itu keterlaluan dan jahat. Melihat keadaan N, mungkin dia mau bikin N jadi gila atau menderita terus-menerus sampai mati pelan-pelan.

Saya rasakan setanya terus membayangi saya dan mencari kesempatan untuk menyerang. Kemudian saya bilang pada syetan-syetannya yang saya rasakan kehadirannya : " Saya kasih waktu kamu tiga hari untuk datang minta maaf secara lahiriah pada N dan aku. Kalau tidak, aku akan menghabisi kalian ". Saya tidak peduli apakah pesan saya sampai ke lahiriahnya atau tidak.

Dalam hati saya bertekad akan menghancurkan mereka meskipun saya belum punya pengalaman bertarung. Saya mengingat-ingat lagi mimpi itu sampai detail-detailnya, sehingga saya yakin, Allah Taala telah mengajarkan hal penting kepada saya untuk menghadapi kejahatan pemuda A.

Saat-saat menunggu tiga hari tidak mengenakkan bagi saya. Syetan pemuda A terus menyerang, saya hanya menahannya, tidak ingin saya melanggar janji, saya takut pada Allah.

Begitu lewat waktu tiga hari, saya langsung menyerang mereka habis-habisan sebisa saya secara terus menerus, mengerahkan kekuatan seperti diajarkan oleh Allah dalam mimpi.
Terbayang di benak saya kekuatan jahat pemuda A bersama syetannya hancur lebur dan terbakar.

Tetapi anehnya masih saja terasa kehadiran syetannya meskipun tidak begitu kuat seperti sebelumnya.

Beberapa hari setelah itu N ketemu pemuda A dan menyebut nama saya, pemuda A sangat kaget, langsung pergi tanpa alasan. Sebenarnya saya pernah ketemu pemuda A selintas waktu saya berkunjung ke rumah saudara di Jakarta, seharusnya dia tidak kaget karena telah kenalan dengan saya.

Sejak pamit setelah kaget, pemuda A tidak pernah muncul lagi, tidak pernah lagi ketemu N. Saudara-saudara kandungnya yang serumah dengan dia tidak tahu juga kemana perginya, di kampungnya juga tidak ada dan tidak ada kabar berita, hilang begitu saja selama setahun.

Tetapi gangguan pada isteri saya terus datang terutama saat saya tidak ada di rumah. Kebetulan setelah kejadian itu saya keluar kota selama sebulan. Isteri saya merasa seperti ada angin dingin yang menerpa tubuhnya setiap malam, membuatnya menggigil dan sakit.

Seorang keluarga dekat kami yang bisa melihat alam jin dan syetan mengatakan bahwa dia tahu saya baru saja terlibat perang besar dan menggemparkan di alam jin dan syetan. Saya merasa heran kok dia tahu padahal dia tidak tahu saya mengobati N karena baru datang dari Jawa Timur tempat dia kuliah. Penjelasan dia, jangankan kejadian sebesar itu, kejadian kecil-kecil saja cepat tersebar di alam itu.

Setelah setahun berlalu, N diberi tahu oleh adik pemuda A tempat keberadaan kakaknya. N bersama adiknya tadi datang menengok pemuda A. Ternyata selama setahun dia menghilang dia terdampar dan menumpang di rumah seorang penduduk di kampung terpencil pinggiran Jakarta.

Begitu ketemu N, pemuda A kaget dan menyesalkan kenapa N yang datang menjenguknya.
Sebenarnya pemuda A seorang terpelajar sudah sajana S1, tetapi keadaannya saat itu sangat memprihatinkan bagi N, seperti orang bingung tidak menentu dan tidak keruan, kerjanya setiap hari membantu yang punya rumah berkebun.

N kasihan melihatnya, disuruhnya pulang kampung dan diberinya uang untuk ongkos pulang. Setelah berada di kampung selama seminggu, pemuda A meninggal tanpa menderita sakit.

Saya pikir itulah balasan dari Allah karena Allah Taala menegaskan dalam Al Qur'an, siapa yang berbuat kejahatan akan dibalas dengan kejahatan.

Setelah kejadian tadi, pertanyaan dalam hati dan pikiran saya tambah banyak. Tapi Alhamdulilah, pertanyaan-pertanyaan tadi dan pertanyaan sebelumnya sedikit demi sedikit terjawab dan tersingkap sejumlah hal yang ingin saya ketahui lewat kasus-kasus yang saya tangani berikutnya, diantaranya yang saya angkat dalam bagian 3 seri artikel ini yaitu HEBOH, PUTRI USTADZAH KESURUPAN dan LAPORAN PANDANGAN MATA JIWA DARI ALAM JIN DAN SYETAN

CATATAN :
Saya telah membahas secara mendalam dan detail tentang syetan, jin dan Iblis, seperti apa mereka, bagaimana kehidupan mereka dan dimana mereka hidup, bagaimana interaksinya dengan setiap diri anak manusia yang mengakibatkan berbagai masalah bagi setiap anak manusia.
Saya juga membahas secara mendalam dan detail tentang jiwa setiap anak manusia, apa yang dimaksudkan dengan jiwa manusia, dimana keberadaan mereka, perannya yang sentral bagi setiap diri anak manusia, persoalan yang dialami oleh anak manusia ketika jiwanya error terutama kaitannya dengan penyakit nonmedis atau medis, apa yang membuatnya error dan bagaimana cara atau upaya memperbaikinya dalam arti penyembuhannya.
Semuanya saya bahas menggunakan fakta empiris yang saya peroleh selama menggeluti penyakit nonmedis 30 tahun lebih.
Untuk informasi tentang kedua buku tersebut silahkan klik ini
BUKU TERAPI ALIF

TOP SELLING BUKU TERAPI ALIF

Menjelajah Alam Jin Dan Syetan Bagian 1

Saya ingin terus berbagi pengalaman unik yang begitu banyak dalam mengembangkan dan aplikasi pengobatan alternatif yang akhirnya saya beri nama TERAPI ALIF.
Sementara kasus-kasus menarik yang saya tangani insyallah akan saya tulis terus sebagai jurnal di MP ini disamping artikel berseri seperti judul diatas, mudah2an Allah Taala memberi saya kesempatan, kekuatan dan kemampuan untuk memaparkan pengalaman yang begitu banyak dan unik selama puluhan tahun perjalanan hidup saya, agar siapapun yang mebacanya bisa memahami secara benar tentang persoalan dirinya dengan lingkungannya terutama yang berkaitan dengan jiwa dan interaksinya dengan alam jin dan setan. Tujuannya tidak lain supaya kita tidak gampang tertipu dan terjerumus dalam lembah kegelapan akibat penipuan yang dilakukan oleh jin, syetan, iblis dan manusia yang mengambil keuntungan dengan cara menyesatkan,

Membaca buku " Dialog Dengan Jin " yang sempat populer di masyarakat Indonesia saya merasa geli dengan kebohongan yang dicampur adukkan dengan kebenaran tentang alam jin dalam buku itu. Saya ingat awal-awal penjelajahan di alam jin dan syetan, saya sering dibohongi dan dikibuli bahkan ditipu dengan cara yang sangat canggih karena memang saya belum tahu dan tidak mengerti seluk-beluk dan keadaan sesungguhnya alam itu.
Penipuan itu bisa terjadi disamping karena ketidak tahuan saya, juga disebabkan oleh kelemahan saya sendiri yang sering iba pada jin dan syetan yang menyatakan tobat sambil menangis dan berlutut minta ampun dan menyatakan tunduk sepenuhnya pada saya.
Ada juga yang datang sebagai hamba yang dekat disisi Allah seperti Wali, Sufi serta semacamnya yang menyatakan membantu saya sebagai sesama hamba Allah. Mulanya saya sangat respek pada mereka, tetapi kenyataan selanjutnya mereka adalah musuh dalam selimut yang sangat sangat menyulitkan saya sampai-sampai mencelakakan saya.

Alam jin dan syetan penuh pesona dengan daya pukau yang luar biasa. Tidak heranlah bagi mereka yang telah menyatu dengan alam ini tidak ingin lepas darinya. Ada yang bisa menikmati alam itu seperti menikmati alam lahiriah, merasakan enaknya makan dan minum, pemandangan-pemandangan yang menakjubkan, merasakan sensasi kenikmatan yang dahsyat hubungan dengan lawan jenis sebagai realita sesungguhnya bagi mereka. Malah banyak juga yang bisa menghadirkan/mewujudkan keingingannya dalam alam lahiriah dengan bantuan jin dan syetan tentunya. Tetapi akhir dari perjalanan mereka ini sangat menyedihkan karena mereka jadi tumbal jin, setan dan iblis, jiwa mereka terus mengabdi pada jin, syetan dan iblis sampai akhir zaman.

Tapi alhamdulilah, Allah Taala menolong saya membongkar kebohongan dan penipuan itu, mungkin karena awalnya saya tidak sengaja menjelajah alam jin dan syetan. Saya hanya dihadapkan begitu saja saat mengobati orang sakit yang datang minta tolong pada saya.

Untuk itu saya sarankan, apabila anda ingin memahami secara lebih baik artikel berseri " Menjelajah Alam Jin Dan Syetan " ini, sebaiknya baca dulu semua artikel yang pernah saya post di blog ( Terapi Alif ) ini karena keduanya saling terkait satu sama lain dan saling melengkapi.

Pengalaman pertama.
Pengenalan saya dengan pengobatan ini dimulai secara tidak sengaja setelah saya mulai menempati ruangan kosong dibelakang kantor sebagai tempat tinggal bersama keluarga sewaktu saya bertugas di daerah kelahiran saya sendiri. Bangunan kantor merupakan bangunan tua peninggalan zaman Belanda, konon ruangan yang saya tinggali pernah dipakai oleh tentara Jepang sebagai tempat penahanan sementara dan tempat penyiksaan.

Teman-teman kantor menyampaikan peringatan orang-orang yang pernah tinggal di ruangan itu, beberapa bayi meninggal karena ganguan syetan penghuni ruangan itu. Saya tidak peduli dan dianggap keras kepala, malah saya menjawab dengan kelakar, jin dan syetan takut pada saya.

Kamis sore kami pindah kesitu, saya, isteri dan si kecil bayi perempuan kami yang lucu umur setahun anak pertama. Tepat jam 21.00 tiba-tiba si kecil menangis histeris tanpa sebab. Dia terus menangis tanpa bisa dibujuk dan dihentikan dan berlangsung cukup lama, setengah jam lebih sampai dia kejang-kejang, keluar lendir yang sangat banyak dari hidung dan mulutnya.
Awalnya saya kira masuk angin, tapi digosok pakai minyak kayu putih, masih terus menangis. Baru saya ingat kata-kata teman kantor, membuat saya dan isteri panik dan takut. Bisa-bisa si kecil yang lucu buah hati kami jadi korban syetan penghuni ruangan itu. Saya merasa sungguh menyesal kenapa tidak belajar cara mengusir syetan, mana tetangga jauh-jauh untuk minta tolong, karena begitulah lingkungan perkantoran, saya buta sama sekali tentang pengobatan semacam itu.

Saya semakin panik, akankah anak saya mati konyol di depan mata kepala saya sendiri tanpa saya mampu berbuat apa-apa. Hampir-hampir saya putus asa, rasanya seperti terpuruk, luluh tanpa daya dan merasa sangat bodoh dan dungu.

Tiba-tiba terlintas di pikiran dan hati saya untuk berbuat sesuatu, saya pegang tangan dan kepala si kecil di gendongan ibunya, kemudian dengan menangis dalam hati se dalam-dalamnya dengan perasaan yang tercabik-cabik tak keruan, memohon dengan sangat...sangat....sangat pada Allah agar anak saya ditolong dan mengusir syetan yang mengganggunya. Aneh dan alhamdulilah, sejenak kemudian anak saya terdiam dan langsung tidur.

Belakangan baru sadar bahwa itulah pelajaran pertama dari Allah buat saya, bagaimana cara mengusir syetan dan jin.

Kejadian selanjutnya di tempat yang sama, beberapa siswi SMA yang ikut tinggal bersama kami disitu sakit diganggu syetan dan kena santet. Dengan cara berdo'a seperti semula sambil saya pegang dahinya, yang sakit sembuh seketika.

Tetapi kasus berikutnya tidak segampang itu lagi, puteri kami kembali diganggu.
Sebelum dia jatuh sakit, malamnya saya melihat dalam mimpi anak kami bermain dengan dua anak perempuan sebaya dengannya di loteng ruangan tempat tinggal kami. Begitu saya panggil dia agar datang kepada saya, tiba-tiba seorang perempuan cantik muncul dan mencegahnya, tetapi saya tidak terima, tetap ngotot minta anak saya kembali ke saya. Si perempuan kesal, dijambaknya puteri kami kemudian diangkatnya sampai menggantung hendak dilemparkannya ke bawah lantai ruangan itu. Saya marah besar pada perempuan itu, kemudian saya sambil merentang kedua tangan mengancam hendak menghancurkannya. Mimpinya putus sampai disitu.

Besok siangnya puteri kami sakit lagi. Tadinya saya tidak menyadari ada hubungan antara mimpi saya dengan sakitnya si kecil. Setelah tiga hari tidak sembuh-sembuh meskipun sudah dibawa kedokter, baru saya ingat mimpi tadi.

Habis shalat magrib, saya obati si kecil seperti biasa, berdoa sambil memegang kepalanya. Aneh, kali ini dia menangis sambil minta ampun pada saya. Tapi dia belum sembuh juga. Saya ulangi lagi beberapa kali besoknya dengan cara yang sama, tidak mempan juga.

Saya ingat-ingat kembali mimpi saya secara lebih detail sambil berharap ada pelajaran dan petunjuk disitu. Ternyata memang benar, belakangan baru saya paham bahwa itu adalah pelajaran tahap berikutnya dari Allah tentang cara mengusir syetan dan jin dari diri seseorang. Cara mengusirnya tidak cukup dengan do'a saja, tetapi harus ada upaya lebih dari itu mengerahkan kekuatan. Begitu saya lakukan, si kecilpun langsung sembuh. Perjalanan dan pengalaman saya selanjutnya, Allah Taala mengajarkan tahap berikutnya bahwa melawan jin dan syetan yang menjadi tentaranya iblis tidak cukup dengan do'a dan pengerahan kekuatan karena iblis menggunakan kekuasaan Allah seperti yang diterangkan sendiri oleh Allah Yang Maha Agung dalam Al Qur'an.

 CATATAN :
Saya telah membahas secara mendalam dan detail tentang syetan, jin dan Iblis, seperti apa mereka, bagaimana kehidupan mereka dan dimana mereka hidup, bagaimana interaksinya dengan setiap diri anak manusia yang mengakibatkan berbagai masalah bagi setiap anak manusia.
Saya juga membahas secara mendalam dan detail tentang jiwa setiap anak manusia, apa yang dimaksudkan dengan jiwa manusia, dimana keberadaan mereka, perannya yang sentral bagi setiap diri anak manusia, persoalan yang dialami oleh anak manusia ketika jiwanya error terutama kaitannya dengan penyakit nonmedis atau medis, apa yang membuatnya error dan bagaimana cara atau upaya memperbaikinya dalam arti penyembuhannya.
Semuanya saya bahas menggunakan fakta empiris yang saya peroleh selama menggeluti penyakit nonmedis 30 tahun lebih. Saya telah membahasnya dalam tiga buku yang berjudul MENDIAGNOSIS PENYAKIT NON MEDIS, SEMBUH SEKETIKA BUKAN MUKIJIZAT ATAU KEAJAIBAN dan yang ketiga MEMBURU IBLIS SAMPAI KE SARANGNYA

Tentang buku ketiga silahkan klik  TOKO BUKU TERAPI ALIF
Untuk informasi tentang buku 1 dan 2  silahkan klik ini
 BUKU TERAPI ALIF

TOP SELLING BUKU TERAPI ALIF