Custom Search

Monday, September 15, 2008

Menjelajah Alam Jin Dan Syetan Bagian 3

Sampai dengan berakhirnya kasus seperti saya paparkan pada seri artikel ini ( bagian 2 ) sebelumnya, saya tidak berani dan tidak mau mengobati orang lain selain dari lingkungan keluarga sendiri. Masalahnya saya belum tahu persis kenapa yang sakit bisa sembuh setelah saya obati, bagaimana bekerjanya pengobatan ini, bagaimana proses terusirnya syetan dan jin dari diri seseorang, bagaimana proses kalahnya syetan dan jin setelah saya berdo'a dan mengerahkan kekuatan.

Saya juga tidak tahu bagaimana cara jin dan syetan membuat orang jadi sakit, bagaimana cara kerja sihir dan santet sehingga bisa mencelakakan orang. Pertanyaan-pertanyaan itu terus menghantui saya. Ada yang saya tahu sedikit dari penuturan orang dan dibaca, tetapi bagi saya masih belum jelas.

Tetapi saya mengerti sedikit tentang kedokteran karena sewaktu kuliah bergaul dengan teman-teman mahasiswa kedokteran, sama-sama di organisasi kemahasiswaan. Setelah bekerja juga banyak bergaul dengan dokter disamping saya baca buku tentang medis.

Psikologi juga saya tertarik dan paham, karena waktu kuliah ada mata kuliah psikologi dan baca buku tentang psikologi. Tetapi bagi saya, psikologi itu suatu ilmu yang tidak jelas dasar berpijaknya, hanya meraba-raba. Sarjana psikologi yang mengajar mata kuliah psikologi tidak bisa menjawab banyak pertanyaan saya. Dalam buku-buku psikologi yang saya baca termasuk bukunya Sigmund Freud, tidak saya dapatkan apa yang saya cari.

Dalam perjalanan hidup saya berikutnya, banyak kasus kejiwaan tidak bisa diselesaikan oleh psiater, kenapa saya bisa selesaikan dengan baik dan tuntas.
Hal ini menambah keyakinan saya bahwa dasar berpijak psikologi itu tidak jelas.

Meskipun saya telah berketetapan sangat kukuh tidak akan mengobati orang lain, tetapi saya tidak bisa berbuat apa-apa setelah Allah menetapkan apa yang dikehendakiNya.

Heboh, putri ustadzah kesurupan
Waktu itu saya sangat sibuk. Saya ada pekerjaan sambilan diluar kantor, karena di kantor belum ada kegiatan, dan pekerjaan itu baru separuhnya selesai.
Tiba-tiba isteri mengajak saya untuk menengok putri ustadzah yang sakit. Awalnya saya keberatan karena saya memang sedang sibuk sampai-sampai tidurpun jarang.
Tetapi saya tidak tega melihat ekspresi kecewa di wajahnya. Ustadzah ini guru ngajinya dan dia hormat padanya. Hal lain saya khawatirkan, dia telah janji pada ustadzah, saya yang akan mengobati puterinya, pengakuannya dia tidak menjanjikan itu.

Akhirnya saya mau dengan perjanjian, saya tidak akan mengobati.

Kasus putri ustadzah ini memang aneh. Gadis itu perutnya buncit seperti orang hamil.
Menurut pihak keluarga, setelah dibedah oleh dokter, isi perut si gadis berupa cairan hitam seperti comberan sebanyak dua atau tiga liter ( saya lupa ).

Setelah dioperasi, gadis itu merasakan sakit yang tiba-tiba saja datangnya, hilangnya juga tiba-tiba. Rasa sakit biasanya timbul sekitar magrib dan matahari terbit. Bapaknya si gadis kembali pada dokter yang mengoperasi putrinya, minta dicek lagi, takut ada yang salah. Dokter datang ke rumah si gadis memeriksanya. Dokter menyatakan tidak ada masalah dengan medis, malah disuruh cari orang pintar untuk menyelesaikan masalah non-medisnya.

Pergilah bapak si gadis ke salah seorang paranormal yang menjadi langganan tetap kalangan atas di Jakarta ( pejabat tinggi ). Paranormal itu telah mengobatinya beberapa kali, malah dia sudah menggali lantai ubin dalam rumah ustadzah itu di beberapa tempat yang konon ada jarum, paku, silet, rambut dan sebagainya tertanam disitu, sudah dikeluarkan. Tetapi si gadis tidak sembuh-sembuh.

Habis shalat magrib saya bersama isteri berkunjung ke rumah ustadzah itu. Si gadis sedangf bercengkerama dengan adik-adik dan ibunya di ruang tamu. Diapun ikut menyambut kami yang datang. Sekitar sepuluh menit setelah dia masuk ke kamarnya dari ruang tamu, penyakitnya kambuh.

Saat itu saya benar-benar berada dalam kebimbangan yang luar biasa antara mengobati si gadis dan tidak. Kalau tidak saya obati, saya takut pada Allah yang telah melimpahkan segala sesuatu yang tak ternilai pada diri saya dan kemampuan mengobati, saya yakin sebagai karunia Allah. Bagaimana saya mempertanggung-jawabkannya dihadapan Allah di akherat nanti.

Akhirnya saya putuskan mengobatinya. Saya berdo'a sambil memegang dahi si gadis, tidak ada reaksi, si gadis tetap mengerang kesakitan. Saya lakukan lagi, tidak juga membuahkan hasil. Setelah saya ulangi kali ketiga, tiba-tiba dari mulut si gadis keluar suara kakek-kakek sangat tua dengan logat bahasa Banten, yang intinya minta minum karena lelah dan haus habis dari perjalanan jauh. Kontan seisi rumah itu, saudara dan kedua orangtua si gadis membentak dan menyampaikan sumpah-serapah kepada si kakek yang menyebut dirinya Abah A.

Rumah jadi sangat gaduh, ribut dan tidak keruan. Tetangga berdatangan. Suasana tambah ramai dan berisik. Dalam rumah sampai teras depan dan jalan depan rumah penuh oleh tetangga.
Perkiraan saya ada dua hal yang membuatnya begitu heboh.
1. Ustadzah ibunya si gadis pada pengajian mingguan ibu-ibu di komplek perumahan itu
sering mengatakan dengan keyakinan penuh bahwa jin dan syetan tidak mungkin dan
tidak bisa mengganggu orang-orang yang rajin ibadah seperti shalat, puasa, berdzikir
dan sebagainya.
2. Mereka bertanya-tanya apa iya Pak JH yang tampang dan gayanya antara seniman dan
preman itu bisa mengobati orang.

Mengenai hal kedua ini diakui oleh bapaknya si gadis. Malam itu sekitar tengah malam waktu saya istirahat sebentar, bapaknya si gadis minta maaf pada saya, karena waktu saya mau mengobati si gadis, dalam hatinya berkata, masa tampang kayak gini bisa mengobati anak saya. Paranormal hebat dan terkenal saja nggak bisa.

Suasana di rumah itu tambah ribut dan berisik saja. Orang-orang di komplek perumahan itu berdatangan.

Rupanya syetan yang masuk ke si gadis kesal juga dibentak dan dicaci-maki, diapun mengancam akan masuk ke yang membentak dan yang mencaci makinya. Ancaman ini sangat ampuh, mereka diam ketakutan.

Si Abah A menanyakan barangnya, maksudnya yang digali oleh paranormal, dia minta dikembalikan. Dia juga menanyakan bapaknya si gadis yang hendak dibunuhnya. Si Abah A mengatakan saya mengganggu dia dan menanyakan siapa saya yang berani ikut campur urusannya. Saya tidak jawab karena tidak tahu harus jawab apa. Saya sendiri bingung, bagaimana menghadapi situasi ini, kenapa si gadis kesurupan setelah saya obati.

Saya terus berdo'a dan berpikir. Kesimpulan saya tidak ada jalan lain kecuali mencoba pengalaman yang secuil, bertarung dengan berdo'a dan mengerahkan kekuatan. Sudah kepalang tanggung, apa yang terjadi, terjadilah, begitu yang ada di benak saya waktu itu.

Laporan pandangan mata jiwa dari alam jin dan syetan
Beberapa kali upaya ini membuahkan hasil. Si gadis jadi sadar, tetapi dia bisa melihat jelas alam jin dan syetan. Dia melihat syetan yang mengaku si Abah A dari Banten itu bersama tiga konconya yang seram-seram. Saya makin heran dan bingung, apa yang telah saya lakukan sehingga membuat si gadis bisa melihat alam jin dan syetan. Jujur, saya tidak tahu sama sekali waktu itu, tambah bingung dan penasaran saya.

Suasana jadi tambah menarik karena yang hadir bisa mengetahui apa yang terjadi di alam jin dan syetan lewat laporan si gadis. Dia melihat saya dibantu paranormal yang pernah mengobatinya, bertarung melawan keempat orang itu. Pertarungan seperti perkelahian biasa, memukul, menonjok dan menangkis, adakalanya dengan pukulan jarak jauh dengan cahaya yang memancar dari kedua telapak tangan yang terbuka ke depan. Begitu si gadis melihat saya jatuh di alam itu, dia menangis khawatir menyuruh saya cepat bangun dan mohon agar saya jangan sampai jatuh. Dia juga teriak kesakitan kalau kena serangan.

Rupanya di rumah saya sendiri terjadi hal yang menyeramkan. Anak-anak kami yang masih kecil mendengar suara-suara yang menyeramkan. Untung mereka tidak takut.

Sayapun terus berkonsentrasi dalam pertarungan, baju sampai basah kuyup. Si gadis melihat saya menghajar syetan-syetan itu dengan sinar putih, kadang-kadang bergantian dengan sinar biru dan ungu. Saya mulai memahami sedikit tentang pengerahan kekuatan dari diri saya dan wajudnya di alam jin dan syetan serta akibat-akibat yang ditimbulkannya. Saya jadi semangat.

Setelah pertarungan berlangsung sekitar dua jam, keempat syetan itu kalah dan melarikan diri.

Sampai pada tahap ini saya sangat senang dan bahagia, bersyukur pada Allah Taala. Beberapa hal mulai terbuka bagi saya. Saya mulai belajar mengatur pengerahan kekuatan yang efektif dan efisien. Sesuatu yang saya kerahkan dari dalam diri saya, kelihatan jelas oleh si gadis dan dilaporkan secara detail, termasuk akibgat-akibat yang ditimbulkannya.
Apa yang saya rasakan di fisik, kelihatan jelas oleh si gadis, misalnya saya kena senjata di alam itu saya merasakan sedikit di tubuh saya. Meskipun saya lelah dan capek, tetapi saya tetap semangat mendapati kenyataan seperti itu.

Saya bilang pada gadis, kita kejar terus mereka yang melarikan diri itu, sementara paranormal yang pernah mengobati si gadis tidak mau ikutan lagi.

Si gadis melihat dirinya terbang bersama saya menuju sebuah gua. Saya ingatkan si gadis selalu ambil posisi dibelakang saya agar tidak kena serangan.
Saya mulai tidak takut dan tidak canggung, malah mulai marasa asyik pada hal baru yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya.

Penonton makin asyik mendengarkannya, tambah ramai mereka.
Setelah sampai di depan gua, saya minta si gadis meneliti secara cermat apa yang ada di sekitar gua dan di dalam gua dan melaporkannya secara detail. Di sekitar gua tidak ada apa-apa yang membahayakan, tetapi dia tidak bisa melihat jelas kedalam gua yang samar-samar.

Saya putuskan masuk ke gua, kemudian kami melangkah masuk dengan hati-hati. Saya wanti-wanti pada si gadis, cepat laporkan apa yang terjadi dan apa yang dilihatnya.

Si gadis melihat dalam gua yang agak gelap dan samar-samar itu, si Abah A bersama tiga temannya menghadapi dupa yang tengah membara. Si gadis mencium bau asap kemenyan yang tajam, membuatnya merasa takut dan seram.

Tiba-tiba bara api dari dupa itu dilemparkan oleh mereka kearah kami, si gadis melaporkan cepat-cepat dengan perasaan sangat takut. Kemudian dia melihat saya menangkis serangan itu dengan kedua telapak tangan yang terbuka kedepan, kemuidan bara-bara yang dilempar tadi kembali ke mereka sendiri dan menghajar mereka. Keempatnya melolong kesakitan, si gadis tertawa, pendengar dan penontonpun ikut tertawa. Keempat syetan itu menghilang dari panglihatan si gadis. Kamipun istirahat sejenak karena tidak ada serangan dari mereka.

Pertarungan seperti ini terus terjadi, membuat saya tidak sempat tidur selama seminggu. Kalaupun tidur hanya beberapa menit saat duduk. Si gadis terus di hajar sampai pingsan dan sekarat.

Yang sangat mengherankan saya waktu itu, syetan-syetan itu tidak mati-mati, tidak juga lemah setelah dihajar babak-belur dan dihancurkan. Mereka juga tidak kapok-kapok.

Ustadzah sekeluarga sering membaca ayatul Kursi keras-keras kemudian ditiupkan pada si gadis.

Suatu waktu syetan yang ada dalam diri si gadis membentak mereka dengan mengatakan : " Gua lebih fasih baca ayatul Kursi daripada lu lu. Masa mau ngusir gua dengan ayatul Kursi ".

Setelah berlangsung seminggu pengobatan itu, datanglah ancaman dari syetan di dalam diri si gadis yang mengguncang hati dan perasaan saya. Insyaallah, ini yang akan diangkat dalam seri berikutnya

CATATAN :
Saya telah membahas secara mendalam dan detail tentang syetan, jin dan Iblis, seperti apa mereka, bagaimana kehidupan mereka dan dimana mereka hidup, bagaimana interaksinya dengan setiap diri anak manusia yang mengakibatkan berbagai masalah bagi setiap anak manusia.
Saya juga membahas secara mendalam dan detail tentang jiwa setiap anak manusia, apa yang dimaksudkan dengan jiwa manusia, dimana keberadaan mereka, perannya yang sentral bagi setiap diri anak manusia, persoalan yang dialami oleh anak manusia ketika jiwanya error terutama kaitannya dengan penyakit nonmedis atau medis, apa yang membuatnya error dan bagaimana cara atau upaya memperbaikinya dalam arti penyembuhannya.
Semuanya saya bahas menggunakan fakta empiris yang saya peroleh selama menggeluti penyakit nonmedis 30 tahun lebih.
Untuk informasi tentang kedua buku tersebut silahkan klik ini
BUKU TERAPI ALIF

TOP SELLING BUKU TERAPI ALIF

No comments: