Sejenak saya tertegun mendengarkan kasusnya. Ia pun bercerita tentang kasusnya. Suatu malam saat usia kandungannya sembilan bulan, dia tidur seperti biasa, tidak ada hal yang aneh setelah melakukan aktivitasnya seharian sebagai ibu rumah tangga. Begitu bangun saat subuh, perutnya kempes, kandungannya hilang, tidak ada pendarahan sedikitpun. Dia dan keluarga bingung, kemana perginya isi kandungan yang sudah sembilan bulan itu. Diapun merasa normal saja seperti orang yang tidak pernah hamil, tidak ada rasa sakit seperti umumnya ibu yang habis melahirkan.
Beberapa tahun setelah kejadian tersebut, dia mengaku sering mendengar bisikan-bisikan dari sosok yang tidak kelihatan olehnya, suara anak laki-laki. Yang membisik itu mengaku bernama Abut, putera kandungnya. Biasanya si Abut itu datang berbisik kepada ibu tersebut untuk memperingatkannya kalau ada bahaya yang bakal menghadangnya. Misalnya kalau mau menolong orang bersalin, apabila ada bahaya faktor non medis yang berkaitan dengan pasiennya, si Abut memperingatinya agar si ibu berhati-hati dan bersiap-siap menghadapinya. Begitu juga kalau ada anggota keluarga dari luar kota yang sedang dalam perjalanan yang akan datang ke rumahnya, diberitahu oleh si Abut secara terperinci. Misalnya siapa yang datang, apa maksud kedatangannya, saat itu sedang berada dimana. Menurut pengakuan ibu tersebut, apa yang disampaikan si Abut tidak pernah meleset.
Ibu tersebut memendam pertanyaan tentang si Abut selama bertahun-tahun sampai dia datang dari Kalimantan untuk urusan keluarga, sekaligus untuk menemui saya.
Saya katakan pada si ibu bahwa saya tidak akan menjelaskan hal terserbut, kalau Allah Taala mengizinkan, ibu akan bisa lihat sendiri. Akupun berdo,a pada Allah Rabbku agar misteri tentang si Abut ini dibukakan pada si ibu. Sesaat kemudian, di alam jin dan syetan, si ibu melihat seorang anak laki-laki dengan seorang pengasuhnya bapak tua, tinggal di sebuah rumah panggung suatu lereng gunung, terpencil tidak ada rumah lain disitu. Si ibu kenal tempat itu. Diapun berdialog dengan si Abut yang diyakininya sebagai anak kandungnya, layaknya seorang ibu ngobrol dengan anak kesayangan yang sudah lama tidak ketemu. Tampak ibu tersebut bahagia bisa ketemu dan ngobrol dengan si Abut di alam jin dan syetan.
Terus terang saya tidak tahu persis, kenapa hal itu bisa terjadi. Saya juga tidak berani ikut campur bertanya urusan ibu tersebut, termasuk ke si Abut dan si pengasuhnya, takut jadi mudharat yang tidak di ridhoi oleh Allah Taala Rabbku. Saya hanya sebatas mempertemukan dengan memohon pertolongan Allah Taala. Apakah benar si Abut itu anak kandung si ibu, saya tidak tahu, hanya Allah Yang Maha Tahu yang mengetahui.
CATATAN :
Saya telah membahas secara mendalam dan detail tentang syetan, jin dan Iblis, seperti apa mereka, bagaimana kehidupan mereka dan dimana mereka hidup, bagaimana interaksinya dengan setiap diri anak manusia yang mengakibatkan berbagai masalah bagi setiap anak manusia.
Saya juga membahas secara mendalam dan detail tentang jiwa setiap anak manusia, apa yang dimaksudkan dengan jiwa manusia, dimana keberadaan mereka, perannya yang sentral bagi setiap diri anak manusia, persoalan yang dialami oleh anak manusia ketika jiwanya error terutama kaitannya dengan penyakit nonmedis atau medis, apa yang membuatnya error dan bagaimana cara atau upaya memperbaikinya dalam arti penyembuhannya.
Semuanya saya bahas menggunakan fakta empiris yang saya peroleh selama menggeluti penyakit nonmedis 30 tahun lebih. Saya telah membahasnya dalam tiga buku yang berjudul MENDIAGNOSIS PENYAKIT NON MEDIS, SEMBUH SEKETIKA BUKAN MUKIJIZAT ATAU KEAJAIBAN dan yang ketiga MEMBURU IBLIS SAMPAI KE SARANGNYA.
Tentang buku ketiga silahkan klik TOKO BUKU TERAPI ALIF
Untuk informasi tentang buku 1 dan 2 silahkan klik ini BUKU TERAPI ALIF
TOP SELLING BUKU TERAPI ALIF